5 Metode Hukuman Mati Paling Sadis yang Pernah Dilakukan

Senin 11 Oktober 2021, 10:44 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Hukuman mati dianggap sebagai salah satu vonis paling berat yang dijatuhkan kepada seseorang. Pada zaman dahulu, hukuman mati indentik dengan eksekusinya yang sadis dan brutal. Namun, eksekusi mati saat ini sudah tidak sebrutal dan sesadis dahulu.

Lalu, apa saja bentuk eksekusi mati paling sadis dan brutal dalam sejarah?

1. Mazzatello

Mazzatello adalah suatu metode dalam eksekusi mati yang diterapkan di Italia. Metode ini menggunakan palu kayu yang besar untuk menghukum mati seseorang yang divonis bersalah. Palu tersebut akan diayunkan ke arah kepala terdakwa dan setelahnya eksekutor akan menggorok leher korban. Mazzatello bertujuan untuk menyiksa dan memberikan pelajaran kepada orang lain supaya tidak melakukan kesalahan.

2. Rat Torture

Rat torture adalah sebuah metode eksekusi mati dengan menggunakan tikus yang ditaruh di atas tubuh telanjang dan di atasnya diberikan arang yang akan membuat kandang besi memanas. Karena kandang besi yang memanas akan membuat tikus-tikus ketakutan dan mengiggit daging manusia untuk mencari jalan keluar. Kematian akan menghampiri karena terjadi pendarahan internal serta luka yang terinfeksi.

photoIlustrasi - (Pixabay)

3. Catherine Wheel

Catherine wheel adalah metode eksekusi mati yang biasa dipakai di Jerman di masa pertengahan. Eksekusi menggunakan catherine wheel dilakukan dengan cara menempatkan terdakwa dengan cara diikat pada suatu roda besar dan kemudian roda tersebut diputar tanpa henti. Saat berputar, eksekutor akan memukul terdakwa berkali-kali hingga tewas.

4. Lingchi

Lingchi adalah metode eksekusi mati yang awalnya digunakan di Cina. Metode eksekusi ini menggunakan pisau tajam untuk membunuh terdakwa secara perlahan dengan cara mengulitinya.

5. Brazen Bull

Brazen bull adalah metode eksekusi mati yang biasa digunakan di Yunani. Metode ini akan membuat terdakwa merasakan luka bakar yang serius dan parah. Cara eksekusi mati dengan menggunakan metode ini adalah dengan memasukan terdakwa ke dalam banteng yang terbuat dari logam dan logam tersebut dibakar.

SUMBER: TEMPO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Gula Darah Naik (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang