Hasil Riset Mahasiswa: Santet Pada Mulanya Bernilai Positif

Sabtu 25 September 2021, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada atau UGM melakukan penelitian terkait santet. Bagaimana santen dipahami masyarakat, dari sesuatu yang memiliki nilai positif menuju hal yang sepenuhnya negatif.

Mengutip tempo.co, santet bagi sebagian atau hampir mayoritas masyarakat dianggap menyimpang. Tak jarang, bila seseorang sakit, ada anggapan ia kena santet yang dikirim orang lain.   

Kasus dukun santet di Banyuwangi beberapa tahun silam, adalah salah satu catatan kelam santen du Republik Indonesia. Kasus tersebut hingga kini, belum ada kejelasan, mengapa kisruh di ujung timur Pulau Jawa itu bisa terjadi.   

Santet, seperti halnya konsep lain yang tumbuh dan berakar dari tradisi masyarakat, antara diterima dan ditolak. Diterima sebagai sesuatu yang turun-temurun, tapi juga ditolak karena kerap kali tak sejalan dengan tatanan baru di masyarakat. 

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada atau UGM melakukan penelitian terkait bagaimana santet dipahami di masyarakat dan bagaimana pemahaman tersebut berubah dari sesuatu yang memiliki nilai positif menuju hal yang sepenuhnya negatif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengangkat kembali nilai positif santet yang sudah mengalami pergeseran dan marginalisasi di era modern sekarang ini. Tim ini beranggotakan Izza  mahasiswa Arkeologi 2019, Derry (Bahasa dan Sastra Indonesia 2019), Ana (Arkeologi 2019), Syibly (Psikologi 2018), dan Fadli (Sastra Jawa 2018).

photoilustrasi dukun santet - (istimewa)</span

Mereka melakukan penelitian dengan melibatkan banyak pihak, mulai dari wawancara, analisis digital, serta analisis tekstual terhadap berbagai teks. Riset tentang santet ini dijalankan di bawah bimbingan Dosen Antropologi Budaya UGM, Agung Wicaksono. 

Penelitian bertema santet ini berangkat dari fenomena beragamnya persepsi masyarakat mengenai santet. Masyarakat Indonesia belum sepenuhnya memahami santet, anggapan yang tumbuh di masyarakat masih simpang siur tanpa adanya bukti valid. 

Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan, dan masyarakat hanya mengandalkan persepsi mereka. “Mayoritas masyarakat menilai santet sebagai suatu hal yang negatif dan sudah selayaknya ditinggalkan. Persepsi tanpa dasar semacam ini kerap melahirkan reaksi tanpa argumen dan hanya berdasar sentimen belaka,”  ujar Izza pada Kamis, 16 September 2021.

Adapun hasil penelitian Tim Mahasiswa UGM ini, menunjukkan bahwa keberadaan santet dengan segala ruang praktik dan nalar positif dalam masyarakat Jawa terekam dalam peninggalan-peninggalan tekstual seperti manuskrip dan aktivitas manusia pada waktu itu.

Secara tekstual kata santet tidak ditemukan dalam manuskrip. Kata yang memiliki hubungan erat dengan santet adalah kata sathet  yang terdapat dalam Serat Wedhasatmaka tahun 1905 yang berarti ‘jenis pesona dengan menggambar’.

Secara tekstual kata santet tidak terdapat dalam beberapa manuskrip sebagai objek kajian data. Sebab dalam kasusastran Jawa santet merupakan akronim dari mesisan kanthet dan mesisan benthet. 

Dalam wawancara riset, Persatuan Dukun Nusantara atau Perdunu mengungkapkan masyarakat Jawa khususnya Banyuwangi terungkap bahwa sifat dari santet adalah membuat sesuatu menjadi rekat sekalian atau mesisan kanthet ataukah justru sebaliknya yaitu membuat sesuatu menjadi retak atau pecah sekalian mesisan benthet.

Oleh karena itu, dulu dalam ruang nalar orang Jawa santet memuat dua paradigma nilai. Yakni nilai positif atau kebaikan yang tergambarkan melalui piranti-piranti dan konsep yang membingkai santet menjadi positif serta paradigma nilai santet yang negatif akibat penyalahgunaan santet tersebut.

Menurut Izza, santet memiliki nilai positif yang dibuktikan dalam penggunaanya dalam aktivitas keseharian masyarakat Madura untuk menangkap ikan, memanggil hujan, menyembuhkan sakit, dan sebagainya.

Bentuk-bentuk praktek tersebut merupakan bentuk santet yang bermanfaat bagi pelaku dan lingkungan di sekitarnya tanpa merusak dan melukai siapapun. Nilai positif santet ini hidup karena adanya piranti santet yang positif atau mantra, dukun dan perlengkapan sajian.

“Seperti tersebut di atas bahwa santet memiliki konsep nilai positif dan negatif. Akibat perlakuan yang tidak sebagaimana mestinya santet menjadi disalahgunakan,” ucap Izza.

SUMBER: TEMPO.CO/WILDA HASANAH

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)
Life20 April 2024, 10:00 WIB

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Hidup Tenang, Yuk Lakukan!

Ingin Hidup Tenang dan Bahagia? Yuk Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Hidup Tenang (Sumber : Pexels/Kaushal Moradiya)
Sehat20 April 2024, 09:00 WIB

5 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh, Tanpa Obat!

Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.
Ilustrasi - Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.| Foto: Pixabay/_Alicja_
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu dapat membantu menurunkan kadar gula darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki masalah kontrol gula (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)