SUKABUMIUPDATE.com - Operasi SAR pencarian korban KM HENTRI GT 195 resmi ditutup pada Selasa, 21 September 2021. Sebanyak 25 anak buah kapal dinyatakan hilang (13 warga Kabupaten Sukabumi). Total ada 32 ABK di atas kapal yang terbakar pada 3 September 2021 di perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara tersebut.
Kepala Kantor SAR Ambon, Mustari, dalam laporan resminya mengatakan, dari 32 ABK, lima orang berhasil selamat, dua meninggal dunia, dan 25 lainnya masih dinyatakan hilang. "Namun, bila ada informasi dari masyarakat, operasi SAR bisa dibuka kembali," kata dia lewat keterangan video yang diunggah akun Facebook resmi Basarnas Maluku, Selasa.
Diketahui, belasan warga Sukabumi menjadi ABK di kapal KM HENTRI GT 195 yang terbakar di perairan Tanimbar--sebelumnya disebut di Maluku Utara, pada 3 September 2021, sekira pukul 05.00 WIT. Kapal itu berlayar dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta pada 18 Agustus 2021 (Basarnas menyebut 15 Agustus), dengan tujuan perairan Merauke untuk mencari ikan dan cumi.
Pada 7 September pagi, lima ABK berhasil selamat dan dievakuasi ke rumah warga di Desa Tanimbar Kei, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara. Namun Kemudian, kelimanya dibawa ke Kota Tual, Maluku. Mereka selamat berkat pertolongan perahu nelayan setempat yang melintas.
Dari lima yang selamat, tiga di antaranya berasal dari Kabupaten Sukabumi: Ardian Rahman, Angga Framudya, dan Asep Suryana. Sementara dua lainnya adalah Hengky (Jakarta) dan La Asri (Ambon).
"Dilaporkan dalam musibah ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia, lima orang berhasil selamat, dan 25 orang lainnya dinyatakan hilang," tegas pernyataan Basarnas. Ardian mengatakan dua ABK yang meninggal dunia adalah warga Sukabumi: Indra dan Damar. Mereka diduga terjebak di ruang mesin yang terbakar.
Sejak informasi tersebut diterima pada 8 September 2021, Basarnas Maluku melalui Kantor SAR Ambon berkoordinasi dan mengerahkan unsur potensi SAR, melaksanakan operasi pencarian selama tujuh hari, terhitung sejak 8 hingga 14 September 2021. Namun saat itu belum ditemukan tanda-tanda maupun informasi terkait keberadaan 25 korban hilang.
Setelah operasi tujuh hari belum membuahkan hasil, Kantor SAR Ambon dan unsur lain kembali memperpanjang operasi SAR pencarian 25 korban KM HENTRI GT 195 selama tiga hari, terhitung mulai 15 hingga 17 September 2021. Tetapi lagi, petugas belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Kantor SAR Ambon pun kembali menambah tiga hari untuk mencari 25 ABK tersebut, terhitung mulai 18 hingga 20 September 2021.
"Namun hingga saat ini 25 orang korban tidak ada informasi dari masyarakat atau instansi terkait. Mereka belum diketahui keberadaannya. Segala upaya dilaksanakan sampai Senin, 20 September 2021. Sehingga secara resmi, operasi SAR terhadap KM HENTRI dinyatakan ditutup," kata Kepala Kantor SAR Ambon, Mustari.
Sebelumnya diberitakan, Ardian Rahman (30 tahun) dan Angga Framudya (25 tahun) merupakan kakak beradik asal Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Sementara Asep Suryana dari Pajampangan. Ardian merupakan wakil kapten kapal KM HENTRI GT 195. Ia berangkat bersama dua adiknya, Angga Framudya dan Adam Fauzan (19 tahun). Hingga kini belum ada kabar soal Adam.
Berikut nama-nama 13 warga Kabupaten Sukabumi dari 25 awak KM HENTRI GT 195 yang dinyatakan hilang:
1. Adam Fauzan (KKM)
2. Maman Black (ABK)
3. Suhendari (ABK)
4. Adam (ABK)
5. Suparman (ABK)
6. Yusuf (ABK)
7. Andri (ABK)
8. Salim (ABK)
9. Didin (ABK)
10. Heru (ABK)
11. Tomi (ABK)
12. Arifin (ABK)
13. Ade Setiawan (ABK)