SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengunjungi korban keracunan massal yang masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Purabaya. Ratusan warga sejumlah kampung di Desa Purabaya dan sekitarnya, mengalami gejala keracunan usai menyantap nasi kotak yang dibagikan keluarga sebeluy=n hajatan pesta pernikahan atau tradisi nyambungan.
Kedatangan Ade ini untuk memastikan jajarannya melakukan tugas dengan cepat baik dan benar, terutama dalam menangani para pasien korban keracunan massal. Selain melakukan pertemuan singkat dengan jajaran Forkompimcam, petugas media dan dinas kesehatan, Ade juga menyempatkan berkomunikasi dengan warga yang masih dirawat.
Sekda menegaskan penanganan kepada korban keracunan harus maksimal baik yang berada di Puskesmas maupun posko tanggap darurat di Kampung Pojok Desa Purabaya. Termasuk mencari tahu penyebab keracunan agar bisa menjadi bahan evaluasi sosialisasi dan edukasi kesehatan masyarakat kedepannya.
"Bukan kejadian pertama, jadi memang perlu ada peningkatan edukasi ke masyarakat tentang olahan makanan sehat, termasuk memilih bahan makanannya. Bagi warga yang mau menggelar hajatan harus memilah dan memilih termasuk memproses bahan makanan dengan benar dan sehat," tegas Ade Suryaman.
Seperti diberitakan sebelumnya, lebih dari 121 warga mengalami gejala keracunan usai menyantap nasi kota yang dibagikan keluarga yang akan menggelar pernikahan di Kampung Pojok Desa Purabaya pada Sabtu kemarin, 4 September 2021. Warga mengalami muntah, mual, pusing hingga diare, setelah mengkonsumsi nasi dengan lauk daging ayam, buncis, bihun dan lainnya.
Berasal dari kampung Babakan Sirna RT 25/10, Kampung Pojok RT 24/10 dan RT 26/10 Desa Purabaya, dan warga Kampung Cimerang Hilir RT 01/01 Desa Cimerang Kecamatan Purabaya. Sementara asal Kecamatan Jampangtengah adalah warga Kampung Parakan Telu di RT 02/02 Desa Bojongtipar.
Dari jumlah tersebut, 39 orang sempat dibawa ke puskesmas Purabaya karena mengalami gejala sedang hingga berat, termasuk 5 ibu hamil, sisanya ditangani di pos darurat yang disediakan tim medis di Kampung Pojok. Hingga Minggu siang tadi (5/9/2021) sebagian besar sudah diperbolehkan pulang, tersisah hanya 10 kurang kurang lebih, termasuk 4 ibu hamil yang harus diobservasi lanjutan.
Dinas kesehatan sudah mengambil sampel bahan makanan dan makanan untuk dilakukan uji laboratorium. Termasuk meminta keterangan bersama aparat kepolisian kepada sejumlah orang, khusus tukang masak dan keluarga yang menggelar pesta pernikahan.