SUKABUMIUPDATE.com - Tidak mau kemana-mana atau tak mau melakukan apa-apa? Jika ini terjadi, ada baiknya periksakan diri ke dokter karena bisa jadi gejala Anhedonia, jenis depresi berat.
Anhedonia terbagi dalam dua jenis, yakni sosial dan fisik. Anhedonia sosial bisa terjadi karena kurangnya minat dalam kontak sosial, serta kurangnya kesenangan dalam situasi sosial.
Sedangkan Anhedonia fisik berupa kehilangan minat untuk makan, menyentuh sesuatu, dan berhubungan seks. Dikutip dari Health Shots, gejala Anhedonia terbagi dari beberapa jenis diantaranya:
- Menarik diri secara sosial
- Menarik diri dari hubungan
- Perasaan negatif terhadap diri sendiri dan orang lain
- Kemampuan emosional berkurang
- Kesulitan menyesuaikan diri dengan situasi sosial
- Menunjukkan emosi palsu
- Hilangnya libido
- Sering jatuh sakit
Anhedonia perlu mendapat perhatian sebab menjadi salah satu dari gangguan depresi berat. Meski demikian, tidak semua orang yang mengidap depresi mengalami anhedonia.
Tetapi dalam banyak kasus tertentu, anhedonia sering dikaitkan adanya penggunaan antidepresan dan antipsikotik. Terlebih lagi, anhedonia sosial merupakan faktor dari risiko skizofrenia.
Dari risiko tersebut, maka risiko penggunaan narkoba berlebihan, stres, dan kecemasan menjadi lebih besar. Bila memiliki riwayat keluarga depresi atau gangguan mental lainnya, risiko anhedonia bisa menjadi penyebabnya.
Anhedonia bisa dipicu berbagai hal seperti peristiwa traumatis, terutama pelecehan, penyakit, dan gangguan makan.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami Anhedonia?
Penting untuk menemui praktisi kesehatan mental, terutama mengenai gejala dan suasana hati secara umum. Meski mengobati anhedonia bisa sulit karena terkait dengan depresi, langkah awal adalah pergi ke dokter umum atau ke psikiater dan psikolog.
SUMBER: SUARA.COM