Ahli Kelautan: 15 Persen Pesisir Indonesia Terancam Tenggelam

Kamis 12 Agustus 2021, 02:00 WIB
Ombak besar gelombang pasang yang merusak warung wisata di pantai Citepus Sukabumi. Ahli kelautan ITB menyebut 15 persen pesisir Indonesia terancam tenggelam

Ombak besar gelombang pasang yang merusak warung wisata di pantai Citepus Sukabumi. Ahli kelautan ITB menyebut 15 persen pesisir Indonesia terancam tenggelam

SUKABUMIUPDATE.com - ITB (Institut Teknologi Bandung) melalui ahli kelautan Hamzah Latief, mengungkapkan berbagai faktor atau parameter yang menekan wilayah pesisir Indonesia. Sekitar 30 persen mengalami masalah yang serupa Jakarta seperti banjir rob dan ancaman tenggelam.

“Sekitar 15,8 persen atau sepanjang 13 ribu kilometer pesisir Indonesia yang berisiko tinggi hingga sangat tinggi,” katanya dalam webinar bertema Jakarta Tenggelam yang digelar Ikatan Alumni ITB, Selasa malam, 10 Agustus 2021.

Hamzah memaparkan, yang menarik bagi peneliti dari isu suatu daerah pesisir terancam tenggelam adalah lokasi mana yang tenggelam secara permanen atau hanya berkala. Kemudian tinggi rendamannya, frekuensi, dan juga kapan terjadinya.

Sedangkan beberapa parameter yang menekan wilayah pesisir Indonesia dari sisi geologi dan hidrometeorologi seperti tsunami, gempa, longsor, likuifaksi, sedimentasi, penurunan tanah, abrasi, pasang surut air laut, gelombang ekstrim. ”Parameter laut dengan atmosfer berperan penting dalam kajian wilayah pesisir,” ujar pakar tsunami itu.

Naiknya ketinggian rata-rata muka air laut Indonesia yang sekitar 6 milimeter per tahun, menurut Hamzah, tidak terlalu mengkhawatirkan. Dia membandingkan dengan parameter oseanografi sesaat, misalnya, saat terjadi La Nina. Saat itu suhu naik di permukaan laut Samudera Pasifik Barat dan terjadi kenaikan muka laut 10-15 sentimeter, serta curah hujan lebih besar.

“Semuanya harus dikuantifikasi dan dianalisis untuk dikembangkan menjadi suatu skenario,” kata Hamzah.

Dasar parameternya adalah tunggang pasang surut atau perbedaan antara ketinggian pasang naik dan pasang surut. Dari segi waktu, kondisinya beragam seperti pada April-Mei terjadi kenaikan 5-7 sentimeter dari level kenaikan muka laut permanen. “Tunggang pasang surut di Jakarta lebih kecil daripada di Surabaya,” ujarnya menambahkan.

Di Jakarta misalnya daerah yang tenggelam oleh rendaman air biasanya terjadi saat bulan purnama. Waktunya selama 3 malam dan berlangsung sekitar 2-3 jam setelah itu kering.

Hamzah mengaku telah membuat pemodelan kawasan pesisir Indonesia dengan beragam faktor atau parameter tersebut hingga 2040 bahkan sampai 2100. Olahan datanya juga menyertakan riset koleganya di ITB yang meneliti masalah penurunan muka tanah (land subsidence) di berbagai tempat. 

SUMBER: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi29 Maret 2024, 04:06 WIB

Buka Jalur Darurat di Dekat Jalan Amblas, Warga Simpenan Sukabumi Patungan Sewa Lahan

Warga Desa Mekarasih Simpenan Sukabumi patungan menyewa lahan agar bisa memakai dan membuka jalan darurat di dekat jalan yang amblas.
Jalan alternatif penghubung Kecamatan Warungkiara dan Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi amblas pada Jumat (15/3/2024) (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 Maret 2024, 04:00 WIB

9 Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental

Meskipun tidak semua orang harus bangun pagi untuk merasakan manfaat kesehatan ini. Akan tetapi, bagi banyak orang, bangun pagi secara konsisten dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Ilustrasi. Bangun Tidur. Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental. Sumber: Freepik/freepik
Sukabumi29 Maret 2024, 03:21 WIB

Terekam CCTV, Dua Pria Beraksi Pecah Kaca Mobil Lalu Gondol Tas Sekolah di Brawijaya Sukabumi

Waspada, korban pecah kaca mobil yang terekam CCTV ini mengaku sudah kedua kalinya mengalami kejadian serupa di Brawijaya Sukabumi.
Tangkapan layar video CCTV dua pria beraksi pecah kaca mobil di Jalan Brawijaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel29 Maret 2024, 03:00 WIB

Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri

Yuk Recook Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri!
Ilustrasi. Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri. Sumber Foto : Instagram/@sukabikinkue
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)