SUKABUMIUPDATE.com - Enang (55 tahun) dan Liah (49 tahun), pasangan suami istri asal Kampung Pamoyanan RT 03/05, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi ini terpaksa menghuni rumah semi permanen berukuran 4x6 meter dengan kondisi rusak berat.
Sama seperti kasus serupa yang kerap dijumpai di Sukabumi, Enang yang hanya bekerja sebagai buruh perajin batu bata mengaku tidak mampu memperbaiki rumahnya yang dalam tiga tahun terakhir mengalami rusak parah karena termakan usia. Sebab dalam sehari, ia hanya memperoleh penghasilan rata-rata Rp 28 ribu.
"Hampir delapan tahun sebagai buruh perajin batu bata. Penghasilan itu mulai Rp 60 hingga Rp 280-300 per buahnya," kata Enang mengungkapkan pendapatannya, Senin, 9 Agustus 2021. Sementara istrinya, Liah, sudah hampir lima tahun sulit berjalan dan harus dibantu tongkat akibat pernah jatuh di sawah dan kaki kirinya keseleo.
Pasangan ini memiliki seorang anak perempuan, namun sudah berkeluarga dengan kondisi ekonomi yang tidak lebih baik. Enang pun mencari pendapatan lain ketika lokasi pembuatan batu bata tempat ia bekerja tergenang air usai diguyur hujan deras. "Ya paling kerja serabutan, itu pun kalau ada yang menyuruh," imbuh dia.
Enang menceritakan kondisi rumahnya yang dibangun sejak 38 tahun lalu di atas tanah milik orang tuanya. "Atapnya sudah pada bocor, kayu dan bambu sudah rapuh, dapur ambruk (tiga tahun lalu), bahkan posisi rumah sudah miring," ungkapnya. "Ada keinginan membangun rumah tersebut, tapi terbentur keadaan. Mau gimana lagi, kami pasrah saja."
Baca Juga :
Menanggapi ini, Pelaksana Tugas Camat Surade Deden Sumpena mengatakan saat ini sudah dibentuk panitia dari kecamatan dan desa yang bertugas mendata dan memantau ke lapangan ihwal rumah tidak layak huni atau rutilahu yang ditempati warga. "Nantinya akan kami ajukan melalui program rutilahu. Kalau tidak atau belum masuk program pemerintah, akan dibentuk panitia keswadayaan masyarakat," kata dia.
Meski belum ada laporan dari pihak desa, namun Deden menyebut rumah milik Enang oleh Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial akan ditindaklanjuti. "Dari laporan Pak Kasi, rumah itu sudah masuk program rutilahu tahun 2021, semoga tidak kena refocusing," ujarnya.