Jadi Sopir Bus Sekolah di AS, Yohana Djuanda: Senang Kerja Di Lingkungan Anak-Anak

Minggu 01 Agustus 2021, 07:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Wanita bernama Yohana Djuanda berprofesi sebagai sopir bus sekolah di Leesburg, negara bagian Virginia, AS.

Yohana Djuanda memiliki pengalaman luar biasa selama bekerja di negeri Paman Sam. Sebagai pemeluk agama Islam, ia selalu mengenakan jilbab.

Rupanya, jilbab yang dikenakannya menjadi perhatian para murid yang dibawanya menuju dan pulang sekolah.

Yohana Djuanda sudah 6 tahun menjalani profesi sebagai sopir bus sekolah di AS. Ia mengaku senang, lantaran berhubungan dengan anak-anak.

Sebelumnya, Yohana sempat bekerja sebagai pengasuh anak di Amerika, kemudian beralih menjadi sopir.

"Saya kerja jadi sopir bus sudah lebih dari 6 tahun. Memilih profesi ini sebenarnya saya senang. Semua pekerjaan yang ada hubungannya sama anak," kata Yohana dari kanal YouTube VOA Indonesia dilansir dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com.

Yohana, saat pertama kali ke Amerika mengaku belum bisa menyetir sama sekali. Baru berlatih setir mobil dan bus. Hingga tak menyangka bisa menjalani serangkaian tes dengan lancar.

Yohana sempat terkejut melihat bus yang dikendalikan besar sekali. Tak hanya itu, tombol pengatur yang cukup banyak.

"Waktu hari pertama sebenarnya saya takut juga. Pakai acara mau nangis karena pas saya lihat di kaca, ya Allah gede banget. Panik pas lihat tombol itu ada banyak banget, puluhan, mana yang perlu dipencet," tawanya mengenang.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah penampilan Yohana. Jilbab Yohana terbilang cukup unik bagi orang Amerika.

Lantaran itu, tak sedikit anak yang kerap bertanya soal jilbab yang dikenakannya. Bahkan ada yang selalu memuji.

"'Ms Yohana kenapa kepalanya ditutupi? Boleh aku lihat rambutmu?' Yang kecil-kecil yang tanya. Ada satu anak yang setiap hari kalau naik bus saya selalu bilang, 'Wah jilbabmu cantik sekali aku suka. Lihat bunga itu di jilbabmu'. Luar biasa anak-anak ini," papar Yohana.

Sementara untuk menunaikan ibadah salat, Yohana akan menunggu hingga benar-benar selesai bekerja, supaya anak-anak tersebut tidak melihat. Terkadang dia juga harus salat di dalam bus.

"Saya enggak pernah salat di depan anak-anak. Kalau saya kerja seharian. Saya pernah field trip sampai malam, ya saya salat saja di bus atau saya salat saja di lapangan," imbuhnya.

Bicara soal profesi, bicara juga soal tanggung jawab. Selain sebagai sopir bus sekolah, Yohana juga memantau laju kendaraan, ia juga harus memerhatikan kondisi anak-anak.

"Kita itu enggak cuma nyopir tanggung jawabnya. Tapi harus memerhatikan anak-anak juga. Makanya dikasih kaca gede banget gitu di depan," ujar Yohana.

Tantangan lain yang dihadapi Yohana tentu saat menghadapi anak-anak baru. Sementara untuk murid yang sudah terbiasa, akan memiliki ikatan batin.

"Kalau anak itu sudah lama sama kita, mereka itu sudah ada hubungan batin gitu. Karena ini kan sopir saya. Jadi respect mereka jadi lebih tinggi, yang jadi problem kalau kita punya anak-anak baru. Pernah saat jumpa di grocery, tiba-tiba ada anak kecil memeluk katanya kangen," sambungnya dalam video yang lain.

Sementara itu, suami dari Yohana, Daniel Kirk atau Lukman menanggapi soal pekerjaan istrinya. Ia menceritakan kesibukan sang istri sebagai wanita karier.

Karena tuntutan pekerjaan, mereka bahkan tak bisa menikmati sarapan bersama. "Istri saya pergi kerja cukup pagi. Biasanya kami bangun kemudian salat bersama. Dia berangkat sekitar 6.15, baru saya berangkat kerja juga. Jadi kita jarang sarapan bersama," kata Lukman.

Lukman mengaku sempat khawatir dengan keadaan sang istri, lantaran tetap bekerja di luar semasa pandemi Covid-19.

"Sejak pandemi saya khawatir istri saya kena Covid-19. Karena bekerja mengantarkan makan siang untuk anak-anak yang tak dapat sekolah. Ketika sekolah dibuka kembali, ia mengantar-jemput murid-murid. Sekarang saya lebih lega, karena dia sudah divaksin," tutur dia.

SUMBER: SUARA

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)
Life20 April 2024, 10:00 WIB

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Hidup Tenang, Yuk Lakukan!

Ingin Hidup Tenang dan Bahagia? Yuk Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Hidup Tenang (Sumber : Pexels/Kaushal Moradiya)
Sehat20 April 2024, 09:00 WIB

5 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh, Tanpa Obat!

Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.
Ilustrasi - Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.| Foto: Pixabay/_Alicja_
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu dapat membantu menurunkan kadar gula darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki masalah kontrol gula (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)