Tak Punya Banyak Dokter, Namun Bhutan Sudah Vaksinasi 85 Persen Warganya

Jumat 30 Juli 2021, 11:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bhutan, kerajaan kecil yang terletak di Himalaya, tidak banyak memiliki dokter. Namun, sebagian besar penduduk di sana sudah divaksinasi Covid-19. Dengan penduduk 770 ribu orang, negara tersebut menggenjot vaksinasi massal. Sebanyak 85 persen penduduk pun sudah divaksin dalam waktu sepekan.

Bhutan hanya melaporkan kasus Covid-19 di bawah 2.500 dan dua kematian sejak pandemi setahun lalu. Negara ini telah menginokulasi sebagian besar populasinya yang memenuhi syarat dengan vaksinasi dosis kedua dalam waktu seminggu. Cepatnya vaksinasi di Bhutan dipuji UNICEF dan menyebutnya sebagai kisah sukses yang bisa menginspirasi.

Lebih dari 454.000 suntikan diberikan selama seminggu terakhir, setara dengan lebih dari 85 persen dari populasi orang dewasa yang memenuhi syarat. Vaksinasi Covid-19 dilakukan setelah banjir sumbangan vaksin dari negara lain baru-baru ini. Perwakilan UNICEF Bhutan, Will Parks, memuji program vaksinasi ini sebagai kisah sukses besar.

"Kami benar-benar membutuhkan negara-negara yang memiliki kelebihan vaksin menyumbang ke yang belum menerima (suntikan)," katanya di ibu kota Thimpu. "Saya berharap dunia bisa belajar, Bhutan hanya punya sangat sedikit dokter dan perawat. Tetapi seorang raja dan kepemimpinan yang benar-benar berkomitmen dalam pemerintah memobilisasi masyarakat, bukan tidak mungkin memvaksinasi seluruh negara," tambahnya.

Bhutan menggunakan 550.000 vaksin AstraZeneca yang disumbangkan oleh India pada akhir Maret dan awal April untuk suntikan pertama, sebelum negara itu menghentikan ekspor karena infeksi Covid-19 sangat banyak.

Karena kesenjangan waktu yang kian besar antara vaksin dosis pertama dan kedua, Bhutan meluncurkan permohonan bantuan. Sebanyak 500 ribu dosis Moderna disumbangkan Amerika Serikat melalui Covax, distributor yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan aliansi vaksin Gavi, serta 250 ribu suntikan AstraZeneca dari Denmark tiba pada pertengahan Juli.

Lebih dari 400.000 vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Sinopharm juga diharapkan tiba di Bhutan dari Kroasia, Bulgaria, Cina, dan beberapa negara lainnya. Pemerintah juga telah membeli 200.000 dosis Pfizer yang diharapkan akan dikirimkan akhir tahun ini.

Bhutan memiliki kebijakan membatasi jumlah turis agar tidak merusak keindahan alamnya. Negara ini telah menutup perbatasan untuk pariwisata selama pandemi. Peluncuran vaksin yang cepat di Bhutan berbeda dengan negara-negara Asia Selatan lainnya, yang juga terkena dampak penangguhan ekspor vaksin India.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi26 April 2024, 23:14 WIB

Marwan Belum Terima 2 Partai Tambahan yang Akan Dukung Asjap di Pilkada Sukabumi, Kenapa?

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menyebut ada dua partai lagi yang ingin turut hadir pada acara deklarasi koalisi tiga partai dalam pengusungan pasangan bakal calon untuk maju di Pilkada 2024.
Marwan Hamami, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 23:09 WIB

Tiga Partai Resmi Berkoalisi, Marwan Beberkan Alasan Usung Asep Japar di Pilkada Sukabumi

Tiga partai yakni Golkar, Gerindra, dan PPP secara resmi berkoalisi untuk mengusung Asep Japar di Pilkada 2024
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sukabumi, Marwan Hamami menandatangani kesepakatan koalisi tiga partai Golkar, PPP dan Gerindra, Jumat (26/4/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi26 April 2024, 21:49 WIB

Akibat Banjir, Toko Alat Listrik di Cidahu Sukabumi Alami Kerugian hingga Belasan Juta

Banjir yang terjadi di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 membuat beberapa pihak mengalami kerugian yang cukup besar.
Sejumlah warga dan karyawan toko memindahkan barang yang sebelumnya terendam banjir di Kampung Pasirdoton, Desa Pasirdoton, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Life26 April 2024, 21:05 WIB

6 Mental Miskin yang Membuat Hidup Anda Melarat di Masa Depan, Yuk Hindari!

Orang yang memelihara mental miskin tentu akan berpengaruh terhadap masa depannya, melarat atau berjaya. Itulah pentingnya hal ini.
Ilustrasi. Mental miskin yang wajib dijauhi. | Sumber foto : Pexels/Mehmet Turgut Kirkgoz
Life26 April 2024, 21:00 WIB

8 Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati

Inilah Contoh Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati. Apa Kamu Salah Satunya?
Ilustrasi - Sikap Baik Orang Sopan yang Membuatnya Dihargai dan Dihormati . (Sumber : Freepik.com)
Sukabumi26 April 2024, 20:57 WIB

Jelang Kongres, PAN Kabupaten Sukabumi Pastikan Dukung Zulhas Tiga Periode

DPD PAN Kabupaten Sukabumi menyatakan sikapnya untuk mendukung kembali Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan kembali melanjutkan kepemimpinan di periode ketiga pada masa jabatan 2025-2030.
Mansurudin, Ketua DPD PAN Kabupaten Sukabumi | Foto : Sukabumi Update
Life26 April 2024, 20:30 WIB

Kamu Akan Tetap Miskin Jika 10 Kebiasaan Ini Masih Terus Dilakukan!

Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan.
Ilustrasi - Kebiasaan buruk dapat menghambat kemajuanmu dan membuatmu terjebak dalam jurang kemiskinan. (Sumber : Freepik)
Inspirasi26 April 2024, 20:24 WIB

5 Kebiasaan Orang China yang Membuat Hidupnya Gampang Kaya dan Jauh dari Kemiskinan

Orang China memiliki kebiasaan yang membuat hidupnya selalu kaya dan jauh dari kehidupan miskin di masa depannya, apalagi di hari tuanya.
Ilustrasi. Kebiasaan orang china yang membuatnya hidup kaya. | Sumber foto : Pexels/Pixabay
Sukabumi26 April 2024, 20:09 WIB

Kades Ungkap Penyebab Banjir hingga Rendam Jalan dan 18 Rumah Warga di Cidahu Sukabumi

Data sementara terdampak banjir yang melanda Kampung Pasirdoton Desa Pasirdoton Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi, pada Kamis, 25 April 2024 bertambah
Kondisi jalan raya Cidahu dan rumah warga yang terendam banjir. (Sumber : Istimewa)
Life26 April 2024, 20:07 WIB

6 Cara Membaca Karakter Orang Pecundang di Sekitar Kita, Kenali Ciri-cirinya

Membaca karakter orang pecundang di sekitar kita sesungguhnya cukup mudah. Tentunya dengan mengenali beberapa karakter yang melekat di dalam dirinya.
Ilustrasi. Membaca karakter orang yang pecundang. | Sumber foto : Pexels/Mike Greer