Tips Makan 20 Menit: Pilih Menu yang Cepat Dikunyah, Bubur dan Sayur Jadi Pilihan

Kamis 29 Juli 2021, 10:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4 diperpanjang hingga 2 Agustus, terdapat beberapa kebijakan baru. Salah satunya warung makan dan sejenisnya dapat menerima pembeli makan di tempat. Namun, mereka hanya diberi waktu maksimal makan 20 menit.

Itu bertujuan agar pembeli cukup makan tanpa ada hal-hal lain seperti bercengkrama dan bersenda gurau. Sebab, ditakutkan dapat menyebarkan percikan (droplets), yang dikhawatirkan menyebarkan Covid-19, apalagi dengan varian Delta. Belum ada kejelasan yang pasti waktu makan 20 menit dimulai sejak masuk rumah makan, memilih makanan, atau ketika mulai memakannya.

Dibutuhkan antisipasi dalam memilih rumah makan yang tepat. Diperlukan memilih tempat makan yang tidak harus menunggu lama untuk pembuatan makanannya, seperti warung tegal alias warteg dan rumah makan cepat saji (fast food). Warteg dan sejenisnya sudah langsung menyediakan menu yang ada dan pembeli dapat langsung memilih lauk pauk serta sayur mayur yang diinginkan.

Selain warteg, pembeli juga dapat menuju rumah makan cepat saji seperti ayam goreng. Sebab, penjual biasanya sudah menyiapkan ayam goreng, tinggal menunggu pesanan dari pembeli dan dikemas.

Untuk memilih menu makanan yang cepat disantap, pembeli bisa memilih makanan yang dapat dikunyah dengan cepat. Serta mengurangi makanan berbahan ikan karena memiliki duri yang menyulitkan konsumen untuk memisahkan antara daging dan duri. Selain memilih lauk pauk yang tidak rumit untuk dimakan, pembeli dapat memilih makanan yang berkuah agar cepat ditelan.

Berikut menu yang dapat dipilih untuk dapat menyesuaikan makan 20 menit:

Pertama, bubur ayam dan sejenisnya. Tekstur bubur yang lembut memudahkan manusia untuk memakan dengan cepat. Hal ini karena bubur tidak memaksa konsumen untuk banyak mengunyah.

Kedua, sayur bayam. Sayur ini memiliki kuah yang tidak pekat, sehingga lebih mudah untuk ditelan. Isian sayur bayam pun biasanya terdiri dari bayam, wortel, dan jagung, yang mudah untuk dikunyah dan ditelan.

Ketiga, tahu. Tahu sangat mudah untuk hancur ketika dikunyah, sehingga memudahkan pembeli untuk menyantap makanan selama makan 20 menit di masa PPKM Level 4. Selain mudah untuk ditelan, tahu memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Science20 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 20 April 2024, Cek Dulu Sebelum Berakhir Pekan!

Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi - Prakiraan cuaca hari ini Sabtu 20 April 2024, Sukabumi dan sekitarnya. (Sumber : Freepik)
Sukabumi20 April 2024, 00:14 WIB

Usai Lebaran, Pasien Membludak di RSUD Palabuhanratu Sukabumi

Humas RSUD Palabuhanratu Sukabumi sebut pasien yang datang rata-rata mengeluhkan penyakit demam, pencernaan, metabolik, serta penyakit dalam.
Kondisi di sekitar IGD RSUD Palabuhanratu Sukabumi, Jumat (19/4/2024). (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari