Video TikTok Soal Pergeseran Benua Australia ke Indonesia, Apa Kata Ahli LIPI

Kamis 22 Juli 2021, 18:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Video pendek mengenai pergeseran Benua Australia mendekati Indonesia viral di TikTok. Video yang diunggah akun bernama @virgaraditya itu menjelaskan bahwa pergeseran itu disebabkan oleh pergerakan lempeng Bumi yang saling bertabrakan.

Dalam video berdurasi 38 detik itu, dia membeberkan bahwa berdasarkan penelitian, benua Australia terus bergerak ke utara mendekati Indonesia 7 cm setiap tahunnya. “Dan jika kedua lempeng itu bertabrakan tentunya bakal mengakibatkan suatu gempa yang sangat besar,” ujar dia di dalam video yang diunggah beberapa pekan lalu itu.

Menanggapi hal itu, peneliti ahli utama bidang geologi dan tektonik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Haryadi Permana, menerangkan pergeseran itu sudah terjadi jutaan tahun lalu. Setelah Benua Australia terpisah dari Antartika, sekitar 155 juta tahun lalu bergerak ke utara-timur. 

“Tapi ya dalam orde mm per tahun,” ujar Haryadi saat dihubungi Rabu malam, 21 Juli 2021.

Dia menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena adanya pergerakan lempeng tektonik Australia. Salah satu dampak dari pergerakan lempeng tektonik itu, dia memberikan contoh, adalah gempa-gempa yang terjadi di selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan pergerakan modern, kata Haryadi, kerak Benua Australia mendekat sekitar 5-7 cm per tahun. “Tapi tentu saja tidak tetap pergerakannya,” tutur dia.

Menurut Haryadi, berbicara mengenai lempeng atau kerak, jangan melihat dari garis pantai, tapi termasuk juga bagian laut dangkalnya. Saat ini lempeng Indo-Australia sudah menabrak Sumatera-Jawa-Sumba, dan manifestasinya berupa gempa-gempa dan aktivitas atau munculnya gunung api.

Selain itu, Haryadi berujar, kerak Benua Australia sudah berada di bawah Timor-Aru, Papua. Wilayah ini merupakan bagian dari kerak Benua Australia yang sekarang bertabrakan dengan lempeng Carolina.

Jika melihat asalnya, hanya ada Sumatera-Kalimantan yang bagian dari Eurasia dan Papua bagian dari utara Australia. “Pulau-pulau lainnya baru muncul sekitar 35-10 juta tahun lalu dan bentuk seperti Indonesia baru mulai ada sekitar 5 juta tahun lalu.”

Tapi, Haryadi menambahkan, pada dasarnya semua tidak ada yang berdiam, termasuk pulau-pulau di Indonesia. “Seperti disebutkan dalam Alquran, gunung bergerak bagai awan. Tetapi semuanya relatif, seperti naik mobil di sebelah kereta api,” kata Haryadi.

SUMBER: TEMPO.CO

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Science25 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 April 2024, Pagi Cerah Berawan dan Siang Potensi Hujan

Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat.
Ilustrasi - Cuaca Sukabumi dan sekitarnya pada 25 April 2024, berpotensi pagi cerah dan hujan siang hari di semua wilayah Jawa Barat. (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat24 April 2024, 21:00 WIB

Kaya Vitamin C, Inilah 10 Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan

Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan. Foto: Instagram/@uyah_oyok
Life24 April 2024, 20:40 WIB

Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

Anak-anak umumnya akan menunjukkan perasaan dan keinginan mereka dalam bentuk perilaku yang belum mampu diutarakan dengan beberapa alasan yang mengejutkan.
Ilustrasi anak berperilaku buruk. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 April 2024, 20:30 WIB

Bupati Sukabumi Antarkan 150 Penerima Beasiswa Bupati Tahun 2024 ke Universitas Nusa Putra

Sebanyak 150 penerima beasiswa Bupati Sukabumi tahun 2024 di Universitas Nusa Putra tersebut merupakan hasil seleksi dari ribuan peserta.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Civitas Akademika Universitas Nusa Putra dan 150 penerima beasiswa tahun 2024. (Sumber : Istimewa)