SUKABUMIUPDATE.com - "Kaget, sedih, ya itulah yang kami rasakan saat mendengar tadi yang dievakuasi meninggal. Padahal saat dievakuasi masih bisa ngobrol, masih kooperatif. Begitu cepat kondisinya memburuk," demikian cuitan petugas SIGAP alias Siap, seGera, Ikhlas Antar Jemput Pasien, Kota Sukabumi di akun Facebook resminya.
Narasi yang diunggah pada Minggu, 11 Juli 2021 tersebut menampilkan video pendek saat petugas SIGAP menjemput pasien Covid-19 di salah satu kelurahan untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH. "Itu meninggal di Bunut (Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH). Siang dibawa, malam meninggal," kata Koordinator Tim Pelayanan Kesehatan Lapangan Unit Pelaksana Teknis Penunjang Kesehatan Kota Sukabumi, Erlyn.
Bukan sekali, kejadian serupa juga dialami beberapa pasien lain. Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan cepat kondisi kesehatannya memburuk. "Entahlah, apakah ini yang disebut Virus Corona dengan varian Alpha, Beta, Delta, Gama, Epsilon, atau Zeta?" lanjut cuitan itu.
Baca Juga :
Erlyn yang juga admin akun Facebook SIGAP mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang dijemput pada pekan pertama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat bisa mencapai 13 orang sehari. "Sekarang paling tujuh atau delapan orang," kata dia.
Selama PPKM Darurat ini, sambung Erlyn, petugas SIGAP Kota Sukabumi, yang terdiri dari 10 perawat, lima sopir, satu dokter, satu admin, satu operator, dan lainnya, bersiaga penuh alias tanpa work from home. "Kalau yang meninggal hampir setiap hari ada, yang kita evakuasi." ungkapnya.