Pembunuh Presiden Haiti adalah Tim Komando Terlatih, Begini Ceritanya

Jumat 09 Juli 2021, 14:46 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Para pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise adalah tim komando bersenjata lengkap yang terdiri dari 26 orang Kolombia dan dua orang Haiti-Amerika. Begitu pernyataan pihak berwenang pada Kamis, 8 Juli 2021.

Jovenel Moise (53 tahun) ditembak mati pada Rabu, 7 Juli 2021 pagi di rumahnya yang dikatakan para pejabat sebagai sekelompok pembunuh asing terlatih, yang membuat negara termiskin di Amerika itu semakin bergejolak di tengah perpecahan politik, kelaparan, dan kekerasan geng yang meluas.

Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano mengatakan temuan awal menunjukkan warga Kolombia yang dicurigai terlibat dalam pembunuhan itu adalah pensiunan anggota angkatan bersenjata negaranya. Diego pun berjanji untuk mendukung penyelidikan di Haiti.

Menurut laporan Reuters, 9 Juli 2021 yang dikutip melalui Tempo, polisi melacak para tersangka pembunuh pada hari Rabu ke sebuah rumah di dekat tempat kejadian kejahatan di Petionville, pinggiran utara perbukitan ibu kota, Port-au-Prince. Baku tembak berlangsung hingga larut malam dan pihak berwenang menahan sejumlah tersangka pada Kamis.

Kepala Kepolisian Haiti Leon Charles mengarak 17 pria di depan wartawan pada konferensi pers Kamis malam, menunjukkan sejumlah paspor Kolombia, ditambah senapan serbu, parang, walkie-talkie, dan perkakas termasuk pemotong baut dan palu.

"Orang asing datang ke negara kami untuk membunuh presiden," kata Charles, mencatat ada 26 warga Kolombia dan dua warga Amerika-Haiti. Dia mengungkapkan 15 orang Kolombia ditangkap, seperti juga warga Amerika Haiti. Tiga dari penyerang tewas dan delapan masih buron, kata Charles.

Jorge Luis Vargas, direktur polisi nasional Kolombia mengatakan telah menerima permintaan informasi dari Haiti tentang enam tersangka, dua di antaranya tampaknya tewas dalam baku tembak dengan polisi Haiti. Empat lainnya ditahan.

Menteri pemilihan dan hubungan antarpartai Haiti, Mathias Pierre, mengidentifikasi tersangka Haiti-Amerika sebagai James Solages (35 tahun) dan Joseph Vincent (55 tahun).

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tidak dapat memastikan apakah ada warga AS di antara mereka yang ditahan, tetapi pihak berwenang AS telah menghubungi pejabat Haiti, termasuk penyelidik, untuk membahas bagaimana AS dapat membantu. Status darurat 15 hari pun diumumkan pada Rabu untuk membantu pihak berwenang menangkap para pembunuh.

Namun, Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengatakan pada hari Kamis sudah waktunya bagi ekonomi untuk dibuka kembali dan dia telah memberikan instruksi kepada bandara untuk memulai kembali operasi.

Kerumunan yang marah berkumpul pada Kamis pagi untuk menyaksikan operasi polisi berlangsung, dengan beberapa orang membakar mobil para tersangka. Selongsong peluru berserakan di jalan dekat rumah tersangka. "Bakar mereka!" teriak beberapa dari ratusan orang di luar kantor polisi tempat para tersangka ditahan.

Charles mengatakan masyarakat telah membantu polisi menemukan para tersangka, tetapi dia memohon kepada penduduk kota tepi laut yang luas berpenduduk satu juta orang itu untuk tidak main hakim sendiri.

Para pejabat di negara Karibia yang sebagian besar berbahasa Prancis dan Kreol itu mengatakan pada Rabu bahwa para pembunuh tampaknya berbicara dalam bahasa Inggris dan Spanyol. "Itu adalah komando lengkap yang dilengkapi dengan baik, dengan lebih dari enam mobil dan banyak peralatan," kata Pierre.

Para pejabat belum mengungkap motif pembunuhan itu. Sejak menjabat presiden Haiti pada tahun 2017, Jovenel Moise telah menghadapi protes massal terhadap pemerintahannya. Pertama atas tuduhan korupsi dan pengelolaan ekonominya. Kemudian atas cengkeramannya yang meningkat pada kekuasaan.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)