Klaster Game Online di Jampang Kulon Sukabumi, Yudha: Efek Minus Belajar Daring

Rabu 23 Juni 2021, 10:04 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara angkat suara soal ditemukannya klaster game online Covid-19 di Kecamatan Jampang Kulon. Yudha meminta pemerintah daerah memantau pelaksanaan belajar daring. Sebab, klaster ini diduga masih berkaitan dengan kebijakan pembelajaran online.

Yudha mangatakan penerapan pembelajaran dalam jaringan bisa dijadikan alasan para pelajar untuk bermain game online. "Informasinya banyak ya 14 orang terpapar Covid-19 klaster game online itu. Memang ada plus dan minus. Saat kita bicara pendidikan saat ini sedang daring, minusnya ya tadi anak kita kan tidak bisa terpantau," katanya, Selasa, 22 Juni 2021.

Yudha meminta Pemerintah Kabupaten Sukabumi benar-benar memantau pelaksanaan pembelajaraan daring sehingga tidak menimbulkan kerumunan pelajar dengan aktivitas game online. Ia menyebut kedisiplinan dan pemberian pemahaman menjadi kunci untuk bisa diterapkan ke masyarakat. "Hal ini akan saya sampaikan ke Satuan Tugas Covid-19 untuk dijadikan sebuah temuan baru," terangnya.

Sebelumnya Satuan Tugas Covid-19 Jampang Kulon pernah menemukan 14 kasus terkonfirmasi positif dalam satu hari dan keberadaan klaster game online. Ini diceritakan Ketua Satuan Tugas Covid-19 Jampang Kulon dr Givan kepada sukabumiupdate.com di tengah obrolan soal peningkatan kasus dalam dua pekan terakhir.

Baca Juga :

Ada Klaster Game Online di Jampang Kulon Sukabumi, Satgas: Sehari Pernah 14 Kasus

"Hasil telusur terjadi klaster penularan saat berkerumun, seperti di tempat tongkrongan game online," ujarnya, Jumat, 18 Juni 2021.

Menurut Givan, hasil tracing dari kasus terkonfirmasi positif ditemukan banyak pasien yang terpapar dengan riwayat kelompok anak-anak yang bermain game online. "Anak-anak nongkrong main game online "pada mabar". Nah pada sakit bawa pulang ke rumah, keluarga penghuni rumah jadi pada sakit," ungkap dia.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 20:14 WIB

Kebakaran Rumah di Lengkong Sukabumi Diduga Akibat Korsleting Listrik, Penghuni Mengungsi

Kerugian akibat kebakaran rumah di Lengkong Sukabumi ini capai Rp65 Juta. Penyebab diduga akibat korsleting listrik.
Kondisi rumah di Lengkong Sukabumi yang hangus terbakar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi Memilih08 Mei 2024, 20:09 WIB

Pleno DPD Nasdem Putuskan Ayep Zaki Bacalon Wali Kota/Wakil Wali Kota Sukabumi

DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi menetapkan Ayep Zaki sebagai satu-satunya nama bakal calon wali kota / wakil wali kota Sukabumi yang lolos penjaringan.
Pleno DPD Partai Nasdem Kota Sukabumi memutuskan H Ayep Zaki satu-satunya yang lolos penjaringan dan akan diusulkan ke DPW Nasdem Jabar, Rabu (8/5/2024) | Foto : Syams
Sehat08 Mei 2024, 20:00 WIB

12 Bahan Alami untuk Mencegah Asam Lambung Naik di Malam Hari

Selain mengonsumsi bahan alami, penderita asam lambung juga penting untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu refluks asam, seperti makanan pedas, berlemak, kafein, dan minuman berkarbonasi.
Ilustrasi. Beberapa bahan alami dapat membantu mencegah asam lambung naik dan meredakan gejalanya (Sumber : Freepik/diana.grytsku)