SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Kesehatan atau menyebut ditemukan virus corona varian delta ditemukan di Jawa Barat. Hasil Whole Genome Sequencing atau WGS Balitbang Kemenkes pekan lalu menyebut didapatkan 25 orang positif COVID-19 varian Delta; 1 kasus di Sukabumi, 1 kasus Bekasi, 1 kasus Depok, 1 kasus Subang, dan 21 kasus di Karawang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat membenarkan hasil WGS kemenkes tersebut. Varian delta yang ditemukan pada pasien warga Sukabumi yang berasal dari Kecamatan Purabaya.
"Kita juga kaget saat diberitahu oleh Kemenkes hasil WGS itu, karena pasiennya sudah meninggal dunia pada bulan Mei 2021, saat Ramadhan," jelas Andi Rahman, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Selasa (22/6/2021) melalui pesan singkat.
Pasien itu adalah TKI (Tenaga Kerja Indonesia) atau buruh migran yang baru pulang ke tanah air. Menurut Andi, pasien tersebut meninggal dunia di Karawang Jawa Barat.
Baca Juga :
"Meninggal di Karawang, KTP nya orang Purabaya Kabupaten Sukabumi," lanjut Andi.
Andi menegaskan sepulang dari luar negeri pasien ini belum sempat tiba di Kampung Halamannya di Purabaya. "Kami tracing, tidak ada kontak erat karena belum tiba di Purabaya," pungkasnya.
Balitbang Kemenkes menyebut ada tiga varian baru impor yang telah diidentifikasi di Indonesia, yaitu adalah varian Alpha (B117) yang ditemukan di Inggris, varian Beta (B1351) yang ditemukan di Afrika Selatan, serta varian Delta (B1617.2).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan memberi peringatan soal virus corona varian Delta yang pertama terdeteksi di India ini. WHO menyebut varian delta sangat menular, jenis tercepat dan terkuat yang pernah ada dan akan "mengambil" orang-orang paling rentan di wilayah dengan vaksinasi Covid-19 rendah.