SUKABUMIUPDATE.com - Bagi seorang ibu pekerja yang tidak memiliki banyak waktu bersama sang buah hati, memilih metode parenting (mendidik anak, red) montessori merupakan satu hal yang patut dicoba.
Parenting Montessori telah dikenal sejak 100 tahun silam atas gagasan seorang dokter bernama Maria Montessori. Metode ini diterapkan untuk anak usia pra sekolah dan sekolah dasar.
Pembelajaran yang diberikan kepada sang anak menggunakan metode ini sangatlah menarik dan bagus untuk perkembangan intelektualitas sang anak.
Diantaranya ada Exercise of Practical Life atau latihan kehidupan sehari-hari, pembelajaran melalui panca indra, pembelajaran bahasa sehari-hari, mengenal dunia sekitar, belajar kultur dan budaya hingga matematika.
Lalu bagaimana dengan seorang ibu pekerja yang tidak memiliki banyak waktu untuk mendidik anaknya dengan metode ini? Berikut tiga prinsip metode parenting montessori yang dapat dicoba oleh para ibu pekerja.
Baca Juga :
1. Melibatkan Diri Dalam Kegiatan Anak dan Pengasuh
Anda yang menjadi seorang ibu pekerja bisa memberikan arahan kepada pengasuh untuk menjalankan metode parenting montessori ini.
Akan tetapi, tentu saja Anda harus meluangkan waktu di akhir pekan untuk mengajak anak Anda memahami dan belajar tentang bagaimana menerapkan metode tersebut, baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
Misalnya saat akhir pekan tiba, Anda bisa memiliki waktu untuk melakukan banyak kegiatan bersama dengan anak.
Lakukan metode-metode yang Anda pelajari bersama dengan anak dan libatkan pengasuh, agar mereka memahami tujuan yang Anda maksud dalam metode tersebut.
Anda bisa memulai dengan melakukan pelatihan panca indra dengan alat-alat yang ada di rumah, seperti mengajarkan anak bentuk-bentuk dan warna yang ada di rumah.
2. Sediakan Alat yang Menunjang
Anda bisa menggunakan benda asli berukuran kecil untuk latihan kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan memberikan mangkok yang ada di rumah dan digunakan sehari-hari.
Gunakan mangkok beling untuk mengajarkan pada anak rasa tanggung jawab, agar dia berhati-hati dan tidak membuat mangkuk tersebut pecah.
Atau bisa juga dengan mengajarkan menggunakan miniatur benda yang berbentuk serupa dengan aslinya, sehingga anak Anda akan dilatih berimajinasi sesuai dengan kenyataan. Contohnya bisa menggunakan miniatur hewan, buah-buahan dan sayuran.
3. Pahami Kebiasaan Anak
Pertama-tama, Anda harus mengetahui terlebih dahulu kebiasaan yang sering dilakukan anak Anda.
Dengan memahami karakter anak sesuai usia, misalnya di usia tiga tahun, anak Anda tertarik pada susunan balok abjad, maka Anda harus mengikuti keinginan tersebut dengan memaparkan segala macam abjad.
Anda juga harus memperhatikan lingkungan sekitar agar tidak membahayakan kegiatan anak saat belajar.
Ana-anak suka berlarian kesana kemari, jika anak Anda aktif demikian, maka Anda harus mengajaknya ke taman bermain atau ke taman.