SUKABUMIUPDATE.com - Diapit Gunung Halimun Salak dan Gede Pangrango, Cicurug menjadi kecamatan potensial untuk menggeliatkan sektor pariwisata di Kabupaten Sukabumi. Kondisi ini semakin lengkap karena Cicurug pun menjadi penyangga Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Lido.
Dikutip dari laman Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi tahun 2020, Kecamatan Cicurug memiliki luas wilayah sekira 4.544 hektare, yang terdiri dari tanah pertanian 956 hektare dan lahan bukan pertanian 3.588 hektare. Cicurug terletak 97 kilometer dari ibu kota Kabupaten Sukabumi, 126 kilometer dari ibu kota Provinsi Jawa Barat, dan 90 kilometer dari ibu kota Indonesia.
Cicurug terletak di ketinggian 500-700 meter di atas permukaan laut. Di sebelah utara, kecamatan ini berbatasan dengan Kabupaten Bogor, selatan dengan Kecamatan Parungkuda, timur dengan Gunung Gede, dan barat dengan kecamatan Cidahu.
Cicurug terdiri dari 13 desa, antara lain Mekarsari, Nyangkowek, Purwasari, Caringin, Bangbayang, Cisaat, Tenjolaya, Pasawahan, Cicurug, Nanggerang, Tenjoayu, Benda, dan Kutajaya. Sebagian besar wilayah desa yang ada di Kecamatan Cicurug terletak di daerah dataran dan lereng atau punggung bukit.
"Kita kan fokus dan mendorong potensi pariwisata alam dan buatan," kata Camat Cicurug Wawan Godawan Saputra kepada sukabumiupdate.com, Jumat, 11 Juni 2021. Diapitnya Cicurug oleh dua gunung menyebabkan wilayah ini kaya akan potensi alam seperti curug atau air terjun, salah satunya Curug Citaman di Desa Pasawahan.
"Di Gunung Salak ada Curug Citaman dan di Gunung Gede Pangrango ada Bukit Bodogol," kata Wawan. "Alasan fokus mendorong pariwisata adalah karena ingin menyesuaikan dengan visi dan misi Kabupaten Sukabumi soal pengembangan pariwisata berkelanjutan," tambah dia.
Namun selain pariwisata, Wawan juga menyebut akan mendorong potensi pertanian, salah satunya bunga potong di Desa Tenjolaya dan Cisaat. "Dari bidang pertanian juga kita di Desa Cisaat dan Tenjolaya memiliki petani dan pengusaha bunga potong. Itu akan kita dorong terus," ujarnya.
Kecamatan Cicurug pun saat ini tengah mengutamakan perbaikan infrastruktur dan pelayanan kepada masyarakat melalui pembangunan tempat pelayanan publik. "Contohnya kita sedang membangun kantor kecamatan meski tahap duanya masih belum dimulai karena adanya refocusing," kata Wawan.
Sebelumnya di KEK Lido mulai dibangun studio film dan drama seri luar ruangan bernama Movieland. Proyek tersebut dibangun PT MNC Studios International Tbk (MSIN). Movieland ini akan dibangun di lahan seluas 21 hektare di kawasan MNC Lido City. Adapun total luas MNC Lido City mencapai 3.000 hektare.
KEK Lido adalah KEK pariwisata dengan rencana bisnis pengembangan atraksi di antaranya theme park atau taman hiburan kelas dunia, lapangan golf serta retail and dining. Kemudian, pengembangan akomodasi resor mewah bintang enam, hotel berbintang lainnya, dan pengembangan ekonomi kreatif yakni studio film dan festival musik.
Kehadiran taman hiburan yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun.