SUKABUMIUPDATE.com - "Dalam dunia usaha bukan modalnya yang menentukan, tapi kitanya yang mau belajar." Demikian kata Mohamad Nasir (33 tahun), pemilik gerai HP "Android Pajampangan" terkait prinsipnya dalam merintis usaha online-offline jual-beli Handphone bekas dan terbaru di kawasan Jampang Kabupaten Sukabumi. Omzet puluhan juta Rupiah ia raup perbulannya dari dua counter yang telah ia dirikan.
Pria ramah ini bercerita soal bagaimana tertarik untuk menjalankan usahanya ini dari nol dan memotivasi anak muda lainnya dalam berbisnis.
Sebelumnya tidak pernah terbersit dalam benak Nasir bahwa dia akan memiliki toko handphone sebesar sekarang ini, yang ada dipikirannya saat itu adalah bekerja dan bekerja untuk menafkahi istri dan tidak telat dalam membayar rumah kontrakan.
Pada tahun 2016 atau dua tahun setelah menikah, ilmu cara berjualan dan transaksi ia dapatkan setelah diterima bekerja sebagai marketing kacamata di Optikal milik teman ayahnya di Surade. Selama satu tahun, ia tak kenal lelah menjual kacamata dan softlens secara keliling door to door, dan memanfaatkan fitur broadcast di Blackberry Messenger (BBM) untuk menawarkan dagangannya kepada para calon pembeli.
"Saya dikasih tahu rumus-rumus ilmu tentang optic oleh teman satu pekerjaan. Sehingga diajarkan marketing bagaimana menawarkan kacamata secara keliling," ujar Nasir kepada sukabumiupdate.com, Selasa (8/6/2021).
Memaksimalkan aplikasi perpesanan yang saat itu sedang trending-trendingnya itu ternyata memberikan peluang untuk Nasir menekuni bisnis jual beli handphone secara online. Calon pembeli di Grup penjualan Kacamata dan softlens yang ia buat, ternyata banyak juga yang memintanya untuk menjual handphone.
Nasir pun tak pikir panjang untuk menyanggupinya. Karena saat berkeliling menawarkan kacamata, ia sering meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan pemilik-pemilik counter handphone di kawasan Surade dan Tajur Ciracap.
Dari situ, Nasir semakin mengetahui ilmu-ilmu soal spesifikasi handphone dan harganya. Ia juga memanfaatkan jaringannya itu untuk bisa melancarkan usaha jual beli handphone demi mendapat uang sampingan.
"Saat transaksi kacamata di grup BBM, suka ada juga yang titip beli handphone. Kebetulan banyak teman di counter-counter. Saya beli hape dari mereka dengan harga Rp200/Rp300 ribu, kemudian saya jual kembali Rp 250/Rp 350 ribu kepada pemesan. Keuntungannya Rp 50 ribu," kenang Nasir.
Keputusannya untuk pindah kontrakan dari Tajur ke Cirangkong, jadi titik awal bisnis sampingan jual beli handphone online-nya makin moncer.
“Mulai banyak orang yang tahu bahwa Nasir suka jual beli hape. Padahal hp nya ga ada. Paling cuma satu-dua. Cuman ya gitu, kadang beli hape yang murah (dari counter orang lain) ada lebihnya, jual,” kata Nasir.
Semangat Nasir untuk berbisnis jual beli “gadget” juga semakin tinggi, sehingga ia mulai merambah media sosial Facebook sebagai sarana mencari calon pembeli maupun rekan bisnis.
Informasi-informasi dari Grup public yang ada di Facebook seperti “Sukabumi Shopping” juga membantu Nasir dalam memantau perbandingan harga handphone di Kota dan di Jampang. Tentunya ini jadi referensi dan peluang untuk mencari keuntungan.
"Suka lihat harga-harga hape disana juga, dibandingkan dengan harga di counter-counter kenalan di Jampang. Selisih harganya ternyata berbeda, di Kota lebih mahal, di Jampang lebih murah, sehingga ada peluang keuntungan. Dengan modal satu juta dua juta saya beli hape di Jampang dijual kembali ke Kota Sukabumi, bisa dapat keuntungan sekali ngirim sampai Rp 500 ribu," ungkapnya.
Bisa memaksimalkan jaringan, lalu menggunakan media sosial seperti BBM dan Facebook hingga di lapangan persaingan bisnis online jual beli handphone di Jampang yang saat itu masih sedikit, menjadi faktor bagi Nasir mendapatkan keuntungan yang lebih besar dalam menjalankan usahanya itu.
“Dulu saingannya kecil banget, jadi saya Alhamdulillah cepet naiknya, dari uang satu juta ke uang gede itu karena saingannya ga ada,” kata Nasir.
Pada akhir tahun 2016, Nasir memutuskan untuk memanfaatkan laba bersih yang ia dapat selama 8 bulan berbisnis jual beli handphone secara online untuk membangun rumah toko di pinggir Jalan Raya Caringin Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi.
Nasir tak mengontrak lagi, awal tahun 2017, ia sudah punya tempat tinggal sendiri sekaligus tempat berjualan offline usahanya. Dengan nama counter “Android Pajampangan”, usahanya makin berkibar.
Tak tanggung-tanggung, di Bulan April tahun ini ia bisa menambah gerai baru di Jalan Raya Cibarusah, atau tepatnya 100 meter dekat RSUD Jampang Kulon. Total saat ini Nasir telah memiliki karyawan tetap 7 orang di dua gerai handphone miliknya tersebut.
Nasir pun berpesan kepada anak muda yang ingin berbisnis, modal utamanya adalah menjadi orang jujur, kemudian mau belajar kepada orang lain yang lebih dulu sukses. "Modal utama jujur, kemudian kita harus punya mentor atau tauladan," pesannya.
Kemauannya untuk belajar, berperilaku jujur, ditambah berkepribadian supel membuat Nasir mampu untuk membangun bisnisnya dan menjadi inspirasi bagi kita semua.
Nasir juga tak pelit untuk berbagi rezeki dan ilmu dari bisnis ini kepada anak muda di daerahnya.
Hal ini terlihat dari akun instagramnya di @android_pajampangan dan Facebook @mohamadnasirAP yang bisa anda kunjungi.