SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, mempersiapkan lahan untuk pengembangan tanaman Kedelai. Pengembangan tanaman pangan tersebut diharapkan bisa menjadi solusi ketika harga kedelai naik.
Namun dalam pengembangan tanaman kedelai ini, benih menjadi kendala. Hal itu terjadi karena sulitnya industri benih kedelai di Sukabumi, maka dari itu Dinas Pertanian harus mencarinya hingga ke luar Jawa Barat.“Kita masih berusaha mencari benihnya sampai ke Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Sudrajat kepada sukabumiupdate.com, Rabu (2/6/2021).
Baca Juga :
Kendati berhadapan dengan sulitnya mendapatkan benih, target pengembangan kedelai sudah berjalan. Untuk target luas lahan pengembangan kedelai ini sampai awal Juli sampai 4.000 hektaran. Yang sudah tercapai yaitu di awal Februari hingga Maret 3.000 Hektar dan kini sudah ada 50 hektar.
"Alhamdulillah sudah lebih 50 hektar sudah disiapkan,” ujar Sudrajat.
Selain berupaya mencari benih hingga keluar Jabar, Dinas Pertanian juga mengandalkan benih dari petani yang melakukan budidaya kedelai, meskipun pada kenyataannya itu sulit.
Mengenai naiknya harga kedelai, Sudrajat menyatakan, memang sudah dua bulan terjadi. Adapun kedelai impor yang digaungkan pemerintah sejak lama itu terhambat. "Kalau dulu impor dari Amerika ke Indonesia 3 minggu sampai, sekarang 7 sampai 9 minggu, lamanya impor [karena] ada jeda, makanya harga kedelai naik," jelasnya.
"Sekarang China sebagai negara pengimpor terbesar ingin mendominasi kedelai di dunia, banyak kemudahan yang mereka ciptakan mulai dari menanam, maka negara lain tidak kebagian dan paling berbahaya produsen kedelai terbesar di dunia Amerika, Argentina, Brazil kemungkinan tidak akan menjual kedelainya. Itu berbahaya karena dukungan protein manusia yang paling mudah itu kedelai, termasuk tahu tempe," terangnya.