SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan Cicewol di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi yang ambles berdampak pada mobilitas masyarakat terutama bagi pengguna angkutan umum atau angkot.
Sebelumnya, tiang jembatan Cicewol ambruk karena diterjang derasnya aliran sungai ketika hujan mengguyur, Selasa (27/4/2021) malam. Akibatnya, jembatan yang berada di perbatasan antara Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug dengan Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu itu tak bisa dilintasi kendaraan roda empat.
Kendati demikian, angkot trayek Cidahu-Cicurug tetap beroperasi namun harus menaik turunkan penumpang sebelum jembatan.
Dari pantauan sukabumiupdate.com, penumpang angkot dari Cidahu menuju Cicurug diturunkan tidak jauh dari jembatan. Selanjutnya penumpang jalan kaki melewati jembatan itu untuk naik ke angkot yang sudah menunggu di seberang jembatan agar bisa melanjutkan ke Cicurug.
Kondisi serupa juga berlaku bagi angkot dari Cicurug yang menuju Cidahu, dimana penumpangnya turun sebelum jembatan.
Sistem naik turun penumpang sebelum jembatan itu sudah dimulai Rabu (28/4/2021) pukul 05.00 WIB. Sebenarnya ada jalan alternatif apabila ingin menuju ke Cicurug yaitu masuk ke jalan Pasirdoton-Tangkil dan keluar di daerah Talang Desa Babakanpari. Namun, sopir angkot tak bisa berbuat banyak sebab apabila memilih jalan alternatif menuju Cicurug maka harus memutar jauh.
"Ini jadi rumit dan kalau mau muter jauh banget, mau gak mau saya harus ngetem disini gantian sama sopir lain," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Sementara itu, salah satu penumpang Rohayah (45 tahun) mengatakan, aktivitasnya pulang pergi ke pasar terganggu akibat amblesnya jembatan Cicewol itu.
Sebelum kejadian ini, Rohayah hanya sekali saja naik angkot apabila dari Cidahu ke Pasar Cicurug. Namun ketika jembatan ambles, maka dari Cidahu Rohayah mesti turun dari angkot sebelum jembatan dan naik lagi angkot yang sudah menunggu diseberang jembatan untuk melanjutkan perjalanan ke Pasar Cicurug. Hal serupa dilakukan Rohayah ketika ingin pulang ke Cidahu dari Pasar Cicurug.
Dia pun merasa kerepotan karena barang belanjaan yang tak sedikit. "Saya jadi dua kali naik turunin belanjaan saya sekarang, ribet juga kalau terus begini," tandasnya.