SUKABUMIUPDATE.com - Staf observatori BMKG Bandung wilayah Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Andy Racmadhan belum menerima laporan dampak kerusakan akibat gempa 5,6 M yang terjadi pada Selasa, 27 April 2021 sore. BMKG juga memperbarui data gempa yang berlokasi perairan selatan Jawa Barat, perbatasan Tegalbuleud Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang, hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Andi kepada sukabumiupdate.com, via pesan singkat.
Baca Juga :
Kekinian, BMKG telah melakukan pemutakhiran data kekuatan dan kedalaman gempa menjadi, magnitudo 5,0 pada koordinat 7,74 LS dan 106,92 BT tepatnya di laut pad jarak 89 kilometer arah Selatan Sukabumi di kedalaman 58 kilometer. Titik koordinat gempa berada di laut, perairan selatan perbatasan Tegalbuleud Sukabumi dan Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Gempa ini bersumber di dalam Lempeng Indo-Australia (oceanic intra-slab earthquake). Guncangan dirasakan di Sukabumi, Rangkasbitung, Bayah, Cihara, Cilonggrang, Panggarangan, Bogor dengan skala III MMI. Dan Jakarta, Bandung, Tangerang Selatan dengan skala II MMI.
Sementara itu, sejumlah warga di Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi juga sempat berhamburan ke luar rumah saat gempa terjadi.
"Kami sekeluarga lagi nonton, ngabuburit, tiba tiba kerasa ada getaran, langsung memberitahu pada istri untuk keluar dan membawa anak-anak karena getaran cukup besar terasa," ungkap petugas P2BK Kecamatan Simpenan, Yayan Bastiar.
"Saat ini kita masih koordinasi dengan muspika, untuk memastikan apakah ada dampak kerusakan pasca gempa barusan," tandasnya.