SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah unggahan hoaks di media sosial Facebook mengklaim penderita asidosis laktat akan selalu positif Covid-19 saat dites menggunakan mesin polymerase chain reaction atau PCR.
Bahkan disebutkan hasil rapid test pun akan reaktif jika darah mengalami asidosis. Informasi ini kemudian dibantah dan dinyatakan tidak benar. Itu terungkap dari penjelasan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi di halaman Facebook mereka.
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan bahwa informasi yang beredar tersebut mengandung logika medis atau ilmiah yang tidak sinkron. Sebab, asidosis laktat cenderung terjadi pada kasus Covid-19 karena sifat dari virus SARS-CoV-2 yang rakus oksigen dalam tubuh manusia.
Dicky meluruskan, asidosis laktat adalah salah satu efek yang ditimbulkan dari infeksi Virus Corona, bukan penyebab infeksi yang terdeteksi oleh mesin PCR. Ia menyebut pemeriksaan Reverse Transcription-PCR adalah teknik yang sangat spesifik, yakni memeriksa keberadaan Deoxyribo Nucleic Acid atau DNA virus SARS-CoV-2 dari sampel yang telah dimurnikan.
Hati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti unggahan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting. Cek kebenaran sebuah informasi dengan:
1. Kirim pesan WhatsApp ke Chatbot Mafindo ke nomor 085921600500
2. Cek di situs Kementerian Kominfo di https://komin.fo/inihoaks atau https://turnbackhoax.id dan https://cekfakta.com.
3. Cek dan buktikan hoaks terkait Covid-19, kunjungi https://s.id/infovaksin
Untuk informasi terkait Covid-19 kunjungi situs resmi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional https://covid19.go.id/Repostlawancovid19