Gubernur Ridwan Kamil Siapkan Teknis Larangan Mudik di Jawa Barat

Jumat 09 April 2021, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pihaknya masih menyiapkan teknis larangan mudik untuk Hari Raya Lebaran.

“Untuk mudik tadi simulasi-simulasi sudah kita lakukan, titik-titik penyekatan, teknologi untuk melakukan pengetesan Covid juga sudah kita siapkan,” kata dia, Kamis, 8 April 2021, seperti dikutip dari Tempo.co.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Emil tersebut dalam konferensi pers daring selepas rapat mingguan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Mapolda Jawa Barat, Bandung. 

Emil mengatakan, tes Covid saat ini sudah lebih mudah dibandingkan tahun lalu. “Tahun lalu cuma punya Rapid Antibodi, sekarang kita punya Rapid Antigen, juga punya GeNose juga sehingga dengan harga terjangkau pengetesan bisa lebih massal,” kata dia.

Bagi pemudik yang lolos sampai di tempat tujuannya, kata Emil, akan diwajibkan menjalani karantina. “Mereka yang keburu datang ke kampung, istilahnya tidak terdeteksi, itu harus dikarantina selama 5 hari."

photoGubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau leuit di Kampung Adat Kasepuhan Ciptagelar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Rabu (24/3/2021). - (SU/Nandi)</span

Aparat di desa dan kelurahan juga akan diminta melakukan pengawasan. “Saya sudah titipkan Kepala Desa, Lurah, Babinkamtibmas, Babinsa, Satpol PP untuk memastikan persiapan mengkarantina mereka-mereka yang keburu lolos dari prosedur yang kita siapkan,” kata dia.

Pengawasan juga akan dilakukan pada areal wisata. Pengetatan dilakukan dengan pembatasan kapasitas.

“Titik-titik pariwisata juga tetap dibatasi, tidak menjadi pelarian orang tidak mudik. Berwisata juga  kuncinya selama Covid ini bukan boleh atau tidak bolehnya, tapi pada kapasitas keterbatasan,” kata Ridwan Kamil.

Lebih jauh, Ridwan Kamil menegaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) dilarang mudik. “Kalau ada kegiatan yang betul-betul tidak terhindarkan, harus ada izin tertulis dari atasan,” kata dia.

Ridwan Kamil mengatakan, pengawasan terhadap pelarangan mudik tersebut untuk memastikan kasus Covid-19 tidak melonjak. “Kita harapkan ini membawa keberhasilan. Karena datanya di setiap libur panjang, pasti kasus agak naik dan tertekan,” kata dia.

Apalagi, selama sepekan terakhir kasus Covid-19 di Jawa Barat relatif mereda. “Minggu ini kita tidak ada zona merah lagi, Alhamdulillah. Kemudian keterisian rumah sakit makin turun, sekarang tinggal 46 persen,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, larangan mudik tinggal dibahas teknisnya. Sejumlah kesepakatan sudah di ambil.

Salah satu yang diatur adalah penyekatan. “Pak Kapolda menyarankan penyekatan di lakukan di tempat yang memang mudah untuk mereka yang tidak memenuhi syarat. Mereka yang mau disuruh balik arah, mudah mutar arahnya. Kalau di rest area kita tetap akan lakukan tes antigen acak,” kata dia, saat dihubungi, Tempo, Kamis, 8 April 2021.

Daud mengatakan, seluruh desa dan kelurahan saat ini tengah diminta menyiapkan posko PPKM, pembatasan kegiatan masyarakat berbasis mikro yang akan menjadi ujung tombak pengawasan larangan mudik. “Di sini peran Posko PPKM di desa, ada orang baru datang, dilihat bawa hasil tes atau tidak. Kalau tidak, 5 hari dia di karantina,” kata dia.

Di Jawa Barat sudah 80 persen desa dan kelurahan memiliki Posko PPKM. “Di Jawa Barat dari 5.200 desa dan kelurahan, sudah 80 persen mempunyai posko, terutama di daerah-daerah yang di zona merah dan oranye,” ucap Daud.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Herry Antasari mengatakan, di Jawa Barat terdapat 338 titik yang berpotensi untuk dilakukan penyekatan untuk menegakkan larangan mudik. “Yang dipertanyakan oleh publik adalah bagaimana mensiasati jalur yang bukan jalur utama, yang ketika ada pelarangan mudik, ini dijadikan pelarian masyarakat, yang ilegal-ilegal. Setelah kita identifikasi, potensinya sekian,” kata dia, saat dihubungi Tempo, Kamis, 8 April 2021. 

Herry mengatakan, lokasi tersebut sudah menghitung jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota yang dikhawatirkan menjadi jalan tikus bagi pemudik. “Kalau nasional tidak ke jalan provinsi dan kabupaten/kota, hanya di jalan arteri dan jalan tol,” kata dia.

Dari ratusan titik tersebut, masih dikaji lagi mana yang wajib dijaga untuk dilakukan penyekatan. “Mungkin hanya 10 persennya, nanti kita lihat,” ucap Herry.

Dari survei terakhir masih ada 11 persen warga yang berpotensi mudik masih berniat untuk mudik. Herry mencontohkan, jumlah potensi pemudik dari Jabodetabek dan Jawa Barat berjumlah 23 juta orang. “Dari potensi tersebut, kalau dari hasil survei akan melakukan mudik, ternyata hanya 11 persen yang akan melakukan mudik."

Dengan jumlah yang relatif masih besar tersebut, pemerintah daerah akan memaksimalkan pengawasan di lapangan. “Kalau daerah sih, mau ada larangan mudik, mau nggak, kita akan maksimal untuk  melakukan persiapan di lapangan,” kata dia.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)