SUKABUMIUPDATE.com - Sekelompok peneliti medis internasional yang berbasis di Amerika Serikat dan Israel merilis hasil penelitian mereka pada Maret 2021. Topiknya adalah seputar cedera akibat kecelakaan berkendara sepeda motor.
Studi ini menganalisis data yang dikumpulkan dari pasien yang terlibat dalam kecelakaan sepeda motor antara Juni 2002 dan Desember 2013.
Dikutip dari RideApart melalui suara.com, Selasa, 6 April 2021, selama studi ini berlangsung, kecelakaan sepeda motor menyebabkan 40 persen pasien trauma.
Dari total 37.086 pasien yang masuk ke dalam daftar trauma selama periode 2002 hingga 2013, 1.066 atau 2,9 persen di antaranya pernah mengalami kecelakaan sepeda motor.
Sedangkan 571 pasien lainnya memiliki, setidaknya, satu cedera parah akibat kecelakaan. Selain itu, ada 67,1 persen pasien dengan cedera ekstrem saat mengendara sepeda motor ternyata tidak mengenakan helm.
Sementara dari hasil survei, pasien yang mengalami patah tulang, 42,6 persen mengalaminya di tangan, 41,7 persen di lengan bawah, dan 15,7 persen di lengan atas.
Dengan catatan, 15,4 persen dari pasien mengalami dislokasi sendi atas, dan dislokasi acromioclavicular (AC) sebagai varian yang paling umum, yaitu 22,7 persen. Kemudian hanya 6,3 persen pasien yang mengalami cedera jaringan lunak.
Terkait penggunaan helm, para peneliti mencatat bahwa pasien tanpa helm berpotensi lebih banyak mengalami cedera di bagian tubuh daripada pasien yang menggunakan helm.
Namun, tidak ada perbedaan yang dicatat antara pasien yang menggunakan helm dan tidak dalam mengalami dislokasi fraktur lengan bawah.
Menilik risiko menggunakan sepeda motor, maka jangan pernah mengabaikan atribut wajib berkendara dan selalu patuhi peraturan lalu lintas.