SUKABUMIUPDATE.com - Satu keranjang berisi keripik pisang ditaruh Febrian Solihin di depan pintu masuk sebuah cafe di alun-alun Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (2/4/2021) malam. Dengan sabar pelajar kelas 5 SD itu menunggu pembeli dengan harapan makanan itu habis terjual.
Ketika tak ada pembeli di tempat itu, Febrian akan berkeliling menjajakan keripik yang dibuat tetangganya itu. Kegiatan berjualan keripik itu dilakukan anak berusia 10 tahun itu sejak pandemi terjadi.
Menurut Febrian, harga satu bungkus keripik yang dijualnya itu Rp 6 ribu dan setiap hari dia membawa 20 bungkus keripik. Setiap sore dia berangkat berjualan dari rumahnya di Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug Sukabumi dan pulang pada malam hari.
"Saya tiap hari jalan kaki dari rumah untuk jualan," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Kendati Jumat malam itu, dagangannya masih banyak namun Febrian tak mengeluh. Menurut dia, uang yang didapat dari jualan itu dipakai untuk jajan, sehingga tak harus meminta ke orang tuanya.
"Saya jualan keripik ini buat bantu orang tua dan lumayan saya bisa jajan pakai uang sendiri," tandasnya.