Budaya Konsumtif di Bulan Ramadhan

Jumat 02 April 2021, 09:43 WIB

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, sebentar lagi kita akan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan, bulan istimewa  yang penuh barakah.

"Barang siapa yang bergembira akan hadirnya bulan Ramadhan maka jasadnya tidak akan tersentuh sedikit pun oleh api neraka.” Begitulah ungkapan Rasulullah SAW yang disampaikan oleh banyak pemuka agama menjelang datangnya Ramadhan.

Seperti yang kita ketahui bersama,  Ibadah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dibanding dengan bulan lainnya. Di bulan yang penuh berkah ini semua amalan dilipat gandakan pahalanya. Ramadhan  bahkan dimaknai dengan sejuta kemuliaan.

Dilansir brilio.net dari nu.or.id, Ramadan terbilang bulan istimewa bagi umat Islam. Terdapat banyak keberkatan dan keampunan di dalamnya.

Bahkan dalam sebuah hadis dikatakan, "Pintu syurga dibuka selebar-lebarnya, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu pada saat Ramadhan," (HR Al-Bukhari).

Tak hanya dari pahala menjalankan ibadah puasa saja yang bisa didapatkan, masih banyak amalan baik lainnya yang bisa mendatangkan pahala di antaranya,  memperbanyak membaca Quran (Tadarus, rajin Tarawih, memperbanyak sedekah,  melakukan iktikaf di masjid dan amalan-amalan lainnya.

Namun ada  satu hal yang sudah menjadi tradisi umat Islam di Indonesia yang tidak pernah hilang dari waktu ke waktu dan mungkin saja  dapat mengurangi pahala puasa yaitu budaya konsumerisme.

Bulan Ramadhan yang sejatinya  menjadi ajang melatih diri dalam melawan syahwat,  bukan hanya syahwat biologis, tapi juga syahwat belanja yang berlebihan, sehingga pengeluaran uang pada bulan Ramadhan meningkat menjadi dua kali atau tiga kali lipat dari sebelumnya.

Di tempat perbelanjaan setiap hari sejak awal ramadhan penuh sesak oleh orang yang belanja kebutuhan Ramadhan dan belanja pakaian lebaran, hingga tempat parkir penuh dimana-mana. Orang yang jarang belanja pun kalau Ramadhan tiba mendadak seperti laron tumpah ruah di pasar atau di pusat perbelanjaan lainnya.

Kebiasaan kurang baik lainnya yaitu mengumpulkan makanan untuk berbuka secara berlebihan sehingga ada kesan balas dendam  karena siang tak makan maka saat berbuka melahap semua makanan sampai kekenyangan hingga tak mampu shalat tarawih karena perutnya begah.

Padahal Allah menyeru manusia untuk makan secukupnya. Perintah tersebut tertulis dalam Al Quran surat Al A’raf ayat 31 yang artinya, “makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.”

Perilaku konsumerisme lainnya sibuk membeli pakaian dan mengumpulkan kue-kue kering bahkan sebelum puasa dimulai sudah dilakukan dengan alasan mungpung ada waktu mungpung mallnya belum penuh seakan-akan membeli baju baru itu sebuah kewajiban.

Saat sepuluh hari terakhir Ramadhan,  masjid yang seharusnya penuh jamaah karena menyambut lailatul qodar tapi yang terjadi masjid sepi pengunjung karena jamaahnya beralih mengunjungi mall apalagi di kota besar ada yang namanya midnight sale. Mereka para shopaholic rela menunggu hingga tengah malam demi mendapatkan barang yang diinginkan.

Memang tak ada salahnya kita belanja atau membeli pakaian baru sebagai simbol kita kembali fitri, tapi jangan berlebihan karena berlebihan itu disukai syetan sebab dikhawatirkan jatuhnya pada perilaku mubazir. 

Selain itu, mengosongkan masjid di sepuluh hari terakhir Ramadhan dan beralih berbondong-bondong ke mall dan pasar sejatinya bertentangan dengan tujuan dan hakekat dari shaum itu sendiri yaitu menahan diri dari hawa nafsu untuk mencapai derajat taqwa.

Pada surat Al Isra’ ayat 27, Allah mengingatkan manusia tentang perilaku boros alias mubazir. Dalam ayat tersebut dijelaskan orang yang mubazir disebut sebagai teman dari syetan. “Sesungguhnya pemboros adalah saudara dari setan yang ingkar kepada Tuhannya".

Jadi, sejatinya kita menghindari perilaku pemborosan khususnya di bulan Ramadhan.Sebab, salah satu esensi puasa adalah menahan diri dari segala perilaku buruk termasuk pemborosan yang merupakan buah dari nafsu belaka.

Penulis: Hamidah, Pemerhati Pendidikan di Sukabumi

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Motor25 April 2024, 11:00 WIB

8 Dampak yang Terjadi Apabila Motor Jarang Dipanaskan, Yuk Kenali!

Jarang memanaskan motor dapat menimbulkan beberapa dampak negatif.
Jarang memanaskan motor  dapat menimbulkan beberapa dampak negatif. | (Sumber : Freepik.com/@ pressfoto)
Sukabumi Memilih25 April 2024, 00:04 WIB

Ditutup 25 April, DPC Demokrat Jaring 7 Bacalon Bupati/Wakil Bupati Sukabumi

Tercatat sebanayk tujuh orang yang menyatakan akan maju menjadi calon bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan maju melalui partai demokrat
Bambang Topan Firmasyah bakal calon wakil Bupati di Pilkada 2024 saat mendaftar di Kantor DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 23:27 WIB

Dinas PU Perbaiki Titik Kerusakan di Jalan Ahmad Yani Palabuhanratu Sukabumi

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi melakukan perbaikan jalan rusak yang sempat menjadi keluhan warga di ruas Jalan Jendral Ahmad Yani, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sukabumi perbaiki jalan Jendral Ahmad Yani di Palabuhanratu | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi24 April 2024, 22:55 WIB

Pelaksanaan PSAJ Tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi Diikuti 25.576 Siswa

Pelaksanaan ujian sekolah kini berganti nama menjadi Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ).
Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi saat mengikuti Penilauan Sumatif Akhir Jenjang atau PSAJ | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi24 April 2024, 22:03 WIB

Pengelola Parkir Pasar Surade Sukabumi Anggap Keluhan Pengunjung Bahan Evaluasi

Pengelola parkir di Pasar Surade Kabupaten Sukabumi memberikan tanggapan terkait keluhan pengunjung soal tata cara memungut uang parkir yang dilakukan oleh petugas.
Kondisi pasar Surade Sukabumi pada, Rabu (24/4/2025) | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi24 April 2024, 21:13 WIB

Pria Paruh Baya Tewas Tergantung di Bojonggenteng Sukabumi Tinggalkan Secarik Surat

Belum diketahui motif bunuh diri yang dilakukan pria paruh baya di Bojonggenteng Sukabumi tersebut.
(Foto Ilustrasi) Pria paruh baya ditemukan tewas tergantung di Bojonggenteng Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat24 April 2024, 21:00 WIB

Kaya Vitamin C, Inilah 10 Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan

Jeruk Bali mengandung vitamin C yang tinggi, yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu penyembuhan luka, dan melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
Manfaat Buah Jeruk Bali untuk Kesehatan. Foto: Instagram/@uyah_oyok
Life24 April 2024, 20:40 WIB

Mengejutkan, Ini 10 Alasan Mengapa Anak Berperilaku Buruk dan Cara Menanganinya

Anak-anak umumnya akan menunjukkan perasaan dan keinginan mereka dalam bentuk perilaku yang belum mampu diutarakan dengan beberapa alasan yang mengejutkan.
Ilustrasi anak berperilaku buruk. (Sumber : Freepik)
Sukabumi24 April 2024, 20:30 WIB

Bupati Sukabumi Antarkan 150 Penerima Beasiswa Bupati Tahun 2024 ke Universitas Nusa Putra

Sebanyak 150 penerima beasiswa Bupati Sukabumi tahun 2024 di Universitas Nusa Putra tersebut merupakan hasil seleksi dari ribuan peserta.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Civitas Akademika Universitas Nusa Putra dan 150 penerima beasiswa tahun 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 April 2024, 20:30 WIB

7 Cara Sehat dengan Perubahan Gaya Hidup untuk Menurunkan Gula Darah

Perubahan gaya hidup sederhana ini untuk meminimalkan perubahan gula darah dan mengontrol kadar gula Anda.
Ilustrasi - Perubahan gaya hidup sederhana ini untuk meminimalkan perubahan gula darah dan mengontrol kadar gula Anda. (Sumber : Freepik/freepik)