Indonesia Dinilai Darurat Demokrasi, Jurnalis dan Aktivis Rentan Diserang

Jumat 02 April 2021, 00:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Serangan terhadap jurnalis Tempo Nurhadi di Surabaya pada Sabtu, 27 Maret 2021 lalu memperpanjang daftar kekerasan yang terjadi pada insan pers maupun aktivis HAM beberapa waktu belakangan.

Koalisi Pembela HAM menilai meningkatnya angka serangan ini adalah sebuah gejala bahwa Indonesia semakin darurat demokrasi.

"Meningkatnya angka serangan terhadap pers dan juga aktivis HAM secara umum adalah sebuah gejala mengkhawatirkan bahwa pemerintahan Jokowi selama ini bersifat semakin represif terhadap kritik, atau setidaknya gagal membangun iklim yang ramah terhadap kritik, dan seringkali mengambil posisi yang bertentangan dengan HAM," ujar Koalisi dalam keterangan tertulis, Kamis, 1 April 2021.

Dalam pemantauan LBH Pers, angka kekerasan terhadap wartawan meningkat drastis sepanjang tahun 2020. Pemantauan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) juga menunjukkan hasil serupa. Sebanyak 78 kasus tercatat sepanjang 2020, meningkat jauh dari 58 kasus pada tahun 2019, dengan angka tertinggi sejak tahun 2016.

Temuan-temun ini, kata Koalisi, selaras dengan pemantauan media yang dilakukan Imparsial terkait serangan terhadap pembela HAM, mulai dari demonstran, mahasiswa, wartawan, aktivis, hingga warga dalam konflik agraria.

Dari catatan Imparsial, pada 2019 dan 2020 terjadi peningkatan drastis jumlah serangan terhadap pembela HAM, dengan 38 dan 41 kasus dibandingkan 11 kasus pada 2018 dan 16 kasus pada 2017. Serangan-serangan ini terjadi alam bentuk kriminalisasi, penganiayaan, intimidasi, serangan digital, hingga pembunuhan.

"Ironisnya, lebih dari setengah pelaku serangan ini berasal dari institusi pemerintahan (Kepolisian dengan 42 persen, TNI 9,3 persen, pejabat negara dan satpol PP 10 persen)," kata Koalisi.

Koalisi menilai peningkatan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari banyaknya aksi demonstrasi yang dibubarkan dengan kekerasan berlebihan, maraknya kriminalisasi dengan pasal karet seperti UU ITE, banyaknya konflik agraria yang didorong perspektif pembangunan yang tidak adil, hingga munculnya serangan digital sebagai bentuk serangan baru.

Koalisi yang terdiri dari LBH Pers, AJI Indonesia, Imparsial, Elsam, Amnesty Indonesia, Kontras, Walhi Papua, Yayasan Srikandi Lestari, Yayasan Pusaka Bentala Rakyat, AJI Surabaya, dan Aliansi Anti Kekerasan Terhadap Jurnalis, menyerukan empat tuntutan.

Pertama, meminta Kepolisian dan peradilan menindaklanjuti kasus penganiayaan jurnalis Nurhadi dengan adil dan serius.

"Dan mencegah impunitas yang marak terjadi dalam kasus serangan terhadap pembela HAM," kata Koalisi.

Kedua, adalah mendorong perlindungan dan penghormatan atas kerja-kerja jurnalistik yang telah dilindungi dalam UU Pers. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka menjamin Hak Asasi masyarakat untuk memperoleh informasi.

Selanjutnya, adalah mendorong revisi undang-undang bermasalah yang sering dimanfaatkan untuk merintangi kerja-kerja pembela HAM, termasuk UU ITE.

Terakhir, mereka juga mendorong revisi UU HAM untuk memberikan pengakuan terhadap kerja-kerja pembela HAM dan penegasan kewajiban negara dalam perlindungan pembela HAM.

"Termasuk ketika ia berkelindan dengan kerja-kerja jurnalistik," kata Koalisi soal jebloknya demokrasi di Indonesia.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Sukabumi20 April 2024, 12:05 WIB

Buruh di Sukabumi Ngaku Kaki Terlindas Ban Forklift saat Kerja, Kini Gaji Belum Dibayar

Nurrohman mengaku kecelakaan kerja ini sempat membuatnya tidak dapat berjalan.
Nurrohman (45 tahun) memperlihatkan kakinya yang pernah terlindas ban forklift saat bekerja di PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Life20 April 2024, 12:00 WIB

6 Cara Ampuh Menghadapi Catcalling, Wanita Wajib Tahu!

Catcalling dapat berupa seruan, lirikan, isyarat tubuh yang tidak pantas, atau komentar yang merendahkan dan merendahkan martabat seseorang.
Ilustrasi. Cara Mencegah Catcalling. Sumber : pixabay/fkpsiclgy12
Jawa Barat20 April 2024, 11:11 WIB

Pemerintah Siapkan Pompanisasi untuk Dongkrak Produksi Beras Termasuk di Sukabumi

ementerian mengantisipasi hal-hal semacam itu agar tak menghambat produksi padi. Salah satunya lewat program pompanisasi di setiap daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengikuti rapat koordinasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian di Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 18 April 2024 (Sumber: dokpim)
Sehat20 April 2024, 11:00 WIB

5 Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Cara mengelola keinginan penderita asam urat konsumsi asupan tinggi protein purin bisa dengan mengonsumsi banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein nabati rendah lemak, serta membatasi konsumsi daging merah, makanan laut, dan alkohol.
Kopi. Salah Satu Minuman Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat. (Sumber : pexels.com/ChevanonPhotography)
Keuangan20 April 2024, 10:46 WIB

Buruh di Sukabumi: Kami Berjuang Sendirian! Mediasi Tunggakan Upah Kembali Buntu

proses mediasi turut dihadiri oleh para petinggi perusahaan yakni HRD, Personalia, PPIC, kepala produksi, direktur utama hingga penasehat perusahaan serta dihadiri sekurangnya 60 eks buruh.
Puluhan eks-buruh PT Bahtera Dingga Jaya (BDJ) kembali melakukan mediasi bersama Pihak Perusahaan untuk memperjuangkan haknya datangi Disnakertrans (Sumber: istimewa)
Life20 April 2024, 10:00 WIB

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Hidup Tenang, Yuk Lakukan!

Ingin Hidup Tenang dan Bahagia? Yuk Lakukan Kebiasaan Sederhana Ini!
Ilustrasi. Kebiasaan Sederhana yang Membuat Hidup Tenang (Sumber : Pexels/Kaushal Moradiya)
Sehat20 April 2024, 09:00 WIB

5 Bahan Alami untuk Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Tubuh, Tanpa Obat!

Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.
Ilustrasi - Manfaat bahan herbal seperti daun kemangi atau surawung ternyata sangat baik untuk kesehatan seperti untuk kolesterol.| Foto: Pixabay/_Alicja_
Sehat20 April 2024, 08:00 WIB

Bisa Menurunkan Gula Darah, 5 Manfaat Kencana Ungu untuk Kesehatan

Selain sebagai tanaman hias, beberapa spesies kencana ungu juga memiliki nilai pengobatan tradisional dalam beberapa budaya.
Ilustrasi. Cek Diabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kencana ungu dapat membantu menurunkan kadar gula darah, yang bermanfaat bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki masalah kontrol gula (Sumber : Pexels/PhotoMixCompany)
Life20 April 2024, 07:00 WIB

10 Ciri Orang yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental, Apakah Kamu Salah Satunya?

Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran.
Ilustrasi - Orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat menunjukkan berbagai ciri-ciri, baik secara emosional, perilaku, maupun pikiran. (Sumber : Freepik.com)
Food & Travel20 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Rebusan Asam Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Begini Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti 8 Langkahnya Yuk!
Asam Jawa. Cara Membuat Rebusan Asem Jawa untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya! (Sumber : Freepik/jcomp)