SUKABUMIUPDATE.com - Berbagai film Indonesia telah menorehkan prestasi di kancah internasional, ternyata film pendek karya anak bangsa juga sudah banyak yang mendunia lho! Bahkan sampe dapet penghargaan di sejumlah Festival Film Internasional.
1. The Seen and Unseen
Film Pendek ini bercerita tentang dua anak kembar bernama Tantri dan Tantra yang mempunyai ikatan batin sangat kuat. Suatu hari, Tantra mengalami sakit dan akhirnya meninggal dunia, tetapi setelah itu Tantri mengalami berbagai kejadian mistis.
Meskipun film ini tidak terlalu terkenal di Indonesia, film berjudul asli Indonesia "Sekala Niskala" ini ternyata populer di ajang Toronto International Film Festival pada tahun 2017.
2. On the Origin of Fear
Film pendek karya Bayu Prihantono ini bercerita tentang situasi di masa orde baru, dimana pemerintahan saat itu diwarnai berbagai pelanggaran HAM dan kekerasan.
Film ini berhasil diputar di Festival Film Venice International pada tahun 2016.
3. 05.55
Mengambil latarbelakang kisah nyata peristiwa gempa bumi di Yogyakarta yang terjadi pada tahun 2006. Film ini mempunyai suasana yang sangat mencekam tanpa dialog dibalut dengan format hitam putih.
Film ini berhasil mendapatkan penghargaan seperti kategori Best Cinematography di Global Short Film Award pada tahun 2016.
4. Prenjak
Film ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Diah yang berjualan korek api dengan harga tinggi namun malah laris. Ternyata korek yang dijual Diah itu mempunyai kekuatan magis yakni mampu melihat secara transparan pakaian orang lain.
Film ini telah ditayangkan tiga kali di Festival Film Cannes pada tahun 2013 dan berhasil mendapatkan penghargaan sebagai film pendek terbaik di Le Prix Decouverte Leica Cine.
5. Kado (A Gift)
Mengangkat tema pergaulan remaja yang masih mencari jati dirinya, film ini dianggap cocok banget dengan kehidupan remaja. Film berdurasi 15 menit ini berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Film Pendek terbaik untuk kategori Orizzonti di Venice International Film Festival tahun 2018.
6. Maryam
Menceritakan tentang seorang pembantu bernama Maryam yang beragama Islam namun bekerja di sebuah keluarga Katolik. Karena tuntutan ekonomi, Maryam harus merawat dan menemani majikannya yang mengidap autis ke gereja.
Film yang rilis pada tahun 2002 silam ini mendapatkan penghargaan sebagai Best Short Movie di Venice International Film Festival pada tahun 2014 karena dari segi estetika dan tolrenasi yang ditonojolkan oleh film ini.
7. Ballad of Blood and Two White Buckets
Berkisah tentang pasangan suami istri penjual saren (makanan khas Indonesia berbahan dasar darah binatang yang disembelih, red). Alur cerita yang anti-mainstream bikin film yang dirilis pada tahun 2018 ini mendapatkan nominasi di Toronto International Film Festival.
8. Bersama Lebih Lama
Film ini menceritakan tentang perjuangan pasangan yang LDR (Long Distance Relationship atau hubungan jarak jauh) Jakarta-Paris. Pasangan ini berhasil menjaga dan menjalani hubungan dengan baik berkat teknologi yang canggih.
Film ini berhasil mendapatkan penghargaan di ajang Asian Digital Media Awards pada tahun 2018 dan menyabet nominasi Best Branded Content Project dari asosiasi media dunia atau WAN-IFRA.