Persoalan Utama Sekolah Inklusif di Kabupaten dan Kota Layak Anak

Sabtu 27 Maret 2021, 08:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nahar mengatakan ada dua persoalan utama yang dihadapi sekolah inklusif, terutama di kabupaten dan kota layak anak.

“Hasil monitoring dan pemantauan kami pada 2019 melalui kegiatan Evaluasi Kabupaten/Kota Layak Anak menunjukkan implementasi pendidikan inklusif pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif masih menemui hambatan," kata Nahar dalam webinar Sosialisasi Perlindungan Anak Penyandang Disabilitas di Satuan Pendidikan, seperti dikutip dari Tempo.co, Jumat, 24 Maret 2021. Dua hambatan yang dimaksud adalah aksesibilitas dan fasilitas.

Baca Juga :

Mengenai aksesibilitas, persoalan yang dihadapi sekolah inklusif adalah jumlah tenaga guru yang masih kurang. Adapun fasilitas, menurut dia, sarana dan prasarana yang belum mendukung.

"Di sisi lain, masih ada kerentanan anak berkebutuhan khusus dan keluarga dengan anggota penyandang disabilitas mendapatkan perundungan atau stigma dari masyarakat," ucap dia.

Nahar melanjutkan, hambatan tersebut perlu segera diselesaikan dan semua pihak yang berkecimpung di dunia pendidikan mesti mencari jalan keluarnya.

Sebab anak berkebutuhan khusus tetap harus terpenuhi haknya baik di lingkungan satuan pendidikan dan hak atas perlindungan di lingkungan tempat tinggalnya.

Mengenai perlindungan anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar, Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sri Wahyuningsih mengatakan pemerintah telah menjamin pendidikan untuk penyandang disabilitas dalam sistem pendidikan nasional melalui pendidikan inklusif dan pendidikan khusus.

"Mereka turut serta dalam program wajib belajar 12 tahun dan mengutamakan agar dapat bersekolah di lokasi yang dekat dengan tempat tinggalnya," ujar Sri.

Beberapa hambatan dalam mewujudkan pendidikan yang layak bagi anak penyandang disabilitas, menurut Sri Wahyuningsih, antara lain masih ada penolakan dari sebagian orang tua atau masyarakat jika sekolah menerima siswa berkebutuhan khusus.

Di beberapa sekolah yang menerapkan prinsip pendidikan inklusif, Sri melanjutkan, juga masih terjadi perampasan hak-hak anak penyandang disabilitas, fasilitas pendidikan yang belum maksimal, dan jumlah guru pendamping yang masih terbatas.

Ditambah lagi belum semua pemerintah daerah memprioritaskan program pendidikan inklusif, sehingga anggaran untuk sektor ini masih kurang.

"Kami sangat berharap agar semua pihak berkolaborasi menyediakan akomodasi yang layak bagi pendidikan anak berkebutuhan khusus," ucap Sri.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Musik20 April 2024, 17:00 WIB

Trending Now! Lirik dan Terjemahan Lagu As I Am Justin Bieber feat Khalid

Berikut Lirik dan Terjemahan Lagu As I Am Justin Bieber feat Khalid yang Sedang Trending di YouTube Music!
Trending Now! Lirik dan Terjemahan Lagu As I Am Justin Bieber feat Khalid | Foto : YouTube/@JustinBieber
Nasional20 April 2024, 16:27 WIB

Posko THR Ditutup: Ada 1.475 Laporan hingga Berbagai Jenis Pengaduan

Anwar menyatakan ada beberapa jenis pengaduan yang masuk.
(Foto Ilustrasi) Kementerian Ketenagakerjaan menutup layanan Posko THR. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 16:00 WIB

6 Mental Kaya yang Wajib Anda Miliki Jika Ingin Sukses Sampai Hari Tua

Manakala seseorang ingin sukses hidupnya tentu harus memiliki mental kaya agar jalan menuju ke sana mudah dan cepat.
Ilustrasi. Mental kaya untuk mencapai kesuksesan. Sumber foto : Pexels/Ambu Ochieno
Inspirasi20 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 di Perusahaan Makanan Wilayah Bandung

Berikut Informasinya Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 di Perusahaan Makanan Wilayah Bandung. Jobseeker Ayo Daftar!
Ilustrasi. Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 di Perusahaan Makanan Wilayah Bandung. | Foto: Pixabay
Sukabumi Memilih20 April 2024, 14:41 WIB

Punya 10 Kursi! PKS-PAN Satu Fraksi di DPRD Sukabumi, Siap Seperahu untuk Pilkada 2024

Dalam pilkada serentak 2024, diperlukan persyaratan minimal 20 persen kursi parlemen untuk mencalonkan bupati/wakil bupati.
Pertemuan PKS dan PAN di Aula Kantor DPD PKS Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (20/4/2024). | Foto: Istimewa
Sehat20 April 2024, 14:00 WIB

Dampak Stres Bagi Kesehatan: 7 Penyakit yang Bisa Mengancam Tubuh

Dampak stres sangat buruk bagi kesehatan tubuh. Itulah mengapa waspada dengan gejala gangguan kejiwaan adalah hal yang penting.
Ilustrasi. Dampak stres bagi kesehatan tubuh. Sumber Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi20 April 2024, 13:07 WIB

SPI Soroti Reforma Agraria Eks HGU PT Sugih Mukti Warungkiara Sukabumi

Reforma agraria mengatur dua poin yaitu terkait penataan aset dan penataan akses.
Ketua SPI Sukabumi Rozak Daud. | Foto: Istimewa
Life20 April 2024, 13:00 WIB

Tanda-tanda Seseorang Berbohong, Ini yang Harus Diwaspadai!

Seseorang yang berbohong mungkin memiliki ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan kata-kata atau situasi yang mereka ceritakan.
Ilustrasi. Pinokio yang identik dengan anak Berbohong. Sumber : pixabay/anotherjustice2
Inspirasi20 April 2024, 12:59 WIB

Jana Madinah Wisata Buka Cabang di Sukabumi, Hadirkan Layanan Haji Furoda dan Umrah

Bagi masyarakat yang ingin menggunakan jasa Jana Madinah Wisata Sukabumi, bisa mendatangi kantornya di Pasar Modern Blok A no.6 Palabuhanratu.
Kepala Cabang Jana Madinah Wisata Sukabumi, Nurlela. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi20 April 2024, 12:50 WIB

Optimalisasi Pompanisasi, Sekda Kota Sukabumi Rapat Koordinasi di Gedung Sate

Peningkatan sistem irigasi menjadi fokus utama dalam rakor ini.
Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada menghadiri Rakor Sekda Kabupaten/Kota se-Jawa Barat di Ruang Papandayan Gedung Sate, Bandung, Jumat, 19 April 2024. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi