SUKABUMIUPDATE.com - Mike Tyson menolak tawaran USD 25 juta atau Rp 359,2 miliar untuk bertarung melawan Evander Holyfield. Keputusan ini memupuskan harapan para penggemar tinju yang ingin kembali menyaksikan laga tersebut setelah dua dekade berlalu.
"Kami mengira kesepakatan tercapai. Ternyata, semuanya berantakan ketika orang-orang Tyson menolak semua tawaran," kata Kris Lawrence, manajer Holyfield.
Perwakilan Tyson dan Holyfield membicarakan kesepakatan soal pertemuan dua petinju legendaris ini sejak Si Leher Beton, julukan Mike Tyson, di puncak kejayaannya dengan naik ring untuk pertarungan eksebisi melawan Roy Jones Jr, November 2020.
Meski bukan pertarungan menarik dan perebutan gelar, namun pertemuan Tyson-Jones Jr di atas ring adalah bisnis menguntungkan. Penyelenggara meraup banyak uang dari sponsor dan penjualan hak siar.
Sehingga kubu Tyson dan Holyfield meyakini penggemar tinju dunia ingin melihat keduanya berlaga. Terlebih, Holyfield menggoda penggemarnya dengan postingan video dirinya yang tengah berlatih keras. Di sisi lain, Tyson juga masih memiliki daya tarik luar biasa.
Menurut kubu Holyfield, pihaknya berunding dengan niat baik. "Ternyata, kami hanya membuang-buang waktu," ujar Lawrence dengan nada kecewa.
Tyson menolak semua tawaran, termasuk jaminan USD 25 juta atau Rp 359,2 miliar untuk naik ring menghadapi Holyfield pada 29 Mei 2021 di Stadion Hard Rock, Miami Gardens, Florida, Amerika Serikat.
Russia Today menulis, Tyson tampaknya frustasi selama akhir pekan kemarin, saat ia mengunggah pesan bernada marah bahwa dirinya tidak akan pernah lagi bekerja dengan Triller Fight Club, platform yang mengadakan kontes comeback dengan Jones Jr.
"Saya adalah partner di Legenda Only League dan acara saya berikutnya adalah dengan liga saya," tulis Tyson. "Saya tidak akan melakukan acara lain atau bisnis apa pun dengan Triller."
Tyson menolak anggapan bahwa Triller memiliki hak atas dirinya hanya karena sukses mempertemukannya dengan Jones Jr. Kubu Tyson ingin memanfaatkan sendiri nama besar dan pengaruh sang legenda untuk menggelar eksebisi lain.
Laporan lain menyebutkan kubu Tyson kecewa karena mendapat sangat sedikit dari laga eksebisi melawan Jones Jr. Beberapa orang memperkirakan Tyson mengantongi USD 10 juta atau Rp 143,7 miliar dari laga eksebisi itu. Lainnya mengatakan jumlah yang diterima Tyson jauh lebih kecil.
Tidak ada konfirmasi dari kedua kubu soal bayaran ini. Muncul anggapan, kubu Tyson dan Triller terikat kesepakatan untuk tidak membocorkan soal pembayaran.
Tyson dan Holyfield berbagi episode pertarungan tinju paling terkenal dalam sejarah. Tahun 1997, dalam pertarungan perebutan gelar, Tyson frustasi menghadapi gaya bertinju lawannya dan menggigit kuping Holyfield.
Miliaran pasang mata menyaksikan insiden itu. Tyson melepeh serpihan kulit telinga Holyfield saat berjalan ke sudut ring. Holyfield menahan rasa sakit dengan jejingkrakan. Jika keduanya kembali bertemu semoga tidak ada lagi insiden gigit telinga.