SUKABUMIUPDATE.com - Tumor ganas pada leher membuat Ucu Setiawati (21 tahun) hanya bisa terbaring di kasur yang ada di ruang tengah rumah orang tuanya. Semestinya ibu satu anak asal Kampung Cipicung RT 006/004, Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi itu menjalani pengobatan di RSHS Bandung.
Namun pengobatan di RSHS Bandung itu terkendala biaya, sebab untuk berangkat ke Bandung butuh biaya transportasi dan keluarga juga butuh biaya hidup selama menunggu Ucu di Bandung. Sedangkan keluarga Ucu hanya buruh tani.
Penyakit yang diderita selama 1,5 tahun itu membuat badan Ucu kurus dan untuk sekedar minum harus memakai selang.
Baca Juga :
Kadus Cibungur, Dedi Darusalam, mengatakan awalnya hanya ada sebuah benjolan kecil dan keras pada leher bagian kanan namun benjolan itu semakin membesar dan berdampak pada kondisi kesehatan Ucu.
Menurut Dedi, berbagai upaya sudah dilakukan pihak keluarga untuk menyembuhkan Ucu. Dari mulai berobat ke Puskesmas dan Mantri juga pengobatan alternatif. Namun semua itu tak juga menunjukan perkembangan hingga akhirnya 6 bulan yang lalu Ucu dibawa ke RSUD Jampang Kulon. "Dari pihak RSUD Jampang Kulon divonis tumor ganas," ujar Dedi.
Berbekal BPJS, Ucu berobat di RSUD Jampang Kulon. Ucu juga menjalani 2 kali operasi dan setelah itu berobat jalan. Namun setelah menjalani dua kali operasi, tumor itu kambuh lagi sehingga harus Ucu dirujuk ke RSHS Bandung. "Harus dirujuk ke RS Hasan Sadikin Bandung. Akan tetapi terkendala biaya akomodasi, transportasi dan biaya hidup disana," kata Dedi.
Dedi mengungkapkan, suami Ucu, Hamid (24 tahun) hanya buruh tani begitupun dengan orang tuanya hanya petani biasa. Keadaan ekonomi itu menjadi kendala, padahal kondisi Ucu saat ini semakin parah. Untuk meredakan sakit yang diderita Ucu, keluarga mengandalkan obat yang dibeli dari apotek. "Kondisinya semakin parah, untuk sementara keluarga hanya bisa membeli obat di apotek," jelasnya.