SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan penggemar Diego Maradona turun ke jalan pada hari Rabu, (11/3/2021) menuntut penjelasan penyebab kematian sang legenda sepakbola Argentina tersebut yang meninggal dunia pada 25 November 2020 lalu.
Sambil mengenakan kostum timnas Argentina, para pengunjuk rasa membawa spanduk dan bendera berhias wajah Maradona, potongan gambar sang superstar lapangan hijau dan memperlihatkan tato.
Unjuk rasa digelar di tengah kota Buenos Aires, Argentina, selama beberapa jam. Sepanjang aksi, penggemar Maradona berteriak "Dia tidak mati, mereka membunuhnya!". Lainnya mengatakan mereka berunjuk rasa menuntut keadilan untuk Maradona dan menuntut siapapun yang bersalah atas penyebab kematian sang legenda harus diadili.
Sang legenda diketahui meninggal setelah menderita serangan jantung. Namun publik Argentina meyakini orang-orang di sekeliling Maradona bertanggung jawab atas kematian pesepakbola setengah dewa itu.
Publik tidak percaya hasil keterangan medis soal penyebab kematian Maradona. Alasannya, Maradona meninggal beberapa pekan setelah menjalani operasi untuk mengatasi pembekuan darah di otak tapi divonis mengalami serangan jantung.
Media lokal di Argentina telah melakukan peliputan dan investigasi tentang dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque serta kesaksian beberapa perawatnya. Muncul dugaan terjadi salah penanganan yang menyebabkan Maradona meninggal.
Jaksa penuntut umum yang menangani kasus ini telah membentuk dewan medis dan tim investigasi gabungan bersama pihak kepolisian. Mereka telah mewawancarai orang-orang di sekeliling Maradona.
Penyelidik berusaha mencari bukti kelalaian atau kesalahan penanganan, yang menyebab kematian Maradona. Jika bukti ditemukan, orang yang paling bertanggung jawab atas masalah kesehatan sang bintang akan menghadapi ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Tim investigasi ini terdiri dari 10 spesialis dan 10 lainnya yang dipilih pihak-pihak berkepentingan. Rencananya mereka akan menyampaikan temuannya kepada publik dalam dua atau tiga pekan.
Mereka akan menyelidiki Leopoldo Luque, ahli bedah saraf Maradona, psikiater Agustina Cosachov dan psikolog Carlos Diaz, dua perawat dan satu koordinator medis.
Jaksa yakin mereka bertanggung jawab atas kematian Maradona, tapi perlu bukti kuat untuk membawanya ke pengadilan.