Karya Empat Pelukis Sukabumi di Pameran Virtual Maret 2021, Cek Galerinya

Kamis 04 Maret 2021, 12:36 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pameran lukisan virtual yang berlangsung setiap bulan kembali berlangsung di website khusus galeri lukisan murah meriah, pasarlukisan.com. Pameran bulan Maret tahun ini diikuti 21 seniman lukis dari seluruh Indonesia, empat diantaranya pelukis Sukabumi.

Kedua puluh satu pelukis itu, masing-masing adalah Sutarji (Tapin, Kalimantan Selatan), Esti Ebhi Evolisa (Mataram, NTB), I Wayan Suala (Gianyar, Bali), Susmiadi  Shoez (Jember), Jiyu (Surabaya),  Aries Maulana (Blitar), Rudi Susanto dan Aris Arfan  (Tulungagung), Ruslan (Kediri), Sadikin Pard, Maia  dan Yahya Jufri (Malang), Yani Dwi Jayanti (Lamongan), Kholison (Semarang), Totok Nuryanto (Magelang), Neng Susilawati, Tyas Febrian Rachman, Deliana  Yap dan Yusuf Junaedi (Sukabumi), Sari Hendradi (Jakarta) dan Eko Handi Diantoro atau Bray dari Jambi. 

Para pelukis yang mengikuti pameran bulan Maret, sebagaimana pameran bulan sebelumnya, terbanyak dari Sukabumi, Jawa Barat. Ada empat pelukis Sukabumi, masing-masing Neng Susilawati, Tyas Febrian Rachman, Deliana  Yap dan Yusuf Junaedi.

photoLukisan karya Yusuf Junaedi judul mimpi 2021 - (istimewa)

Menurut Tyas Febrian Rachman, salah satu dari empat pelukis dari Sukabumi, masa pandemi adalah masa sulit bagi semua sektor bisnis.  “Dampaknya juga menimpa para pelukis. Padahal, di sisi lain para pelukis lebih produktif  dalam berkarya. Sayangnya karena even-even  pameran tidak bisa dilaksanakan, akibatnya jadi tidak seimbang antara produktivitas dengan penjualan,” kata Tyas Febrian.Tapi selalu ada solusi dan alternatif lain untuk tetap bisa eksis berpameran, seperti memanfaatkan teknologi informasi yaitu internet atau media sosial. “PasarLukisan.com memfasilitasi dengan melakukan pameran virtual rutin setiap bulan. Metodenya pun mempermudah pelukis untuk berpartisipasi, pelukis dari daerah manapun baik senior atau junior tetap bisa mendaftar di pameran virtual ini, meskipun saya lihat tetap melakukan pembatasan dan aturan bagi para peserta,” katanya.

Baca Juga :

“Di kota saya sendiri, Sukabumi,  sebelum Covid-19 pun jarang ada pameran, mungkin karena masalah fasilitas pembiayaan atau pun dukungan. Atau juga karena cakupan penikmat seni yang sedikit.  Maka dengan adanya pameran virtual ini,  diharapkan menjadi solusi efektif dalam membantu perekonomian bagi para pelukis,” kata Tyas Febrian yang sudah tiga bulan selalu mengikuti pameran virtual ini.

Sementara Sutarji, pelukis dari Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan juga berpendapat,  pandemi Covid 19 yang saat ini masih belum usai membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat di Indonesia umumnya, serta Kalimantan Selatan pada khususnya. Namun dalam situasi demikian bukan berarti membuat para pegiat seni,  khususnya seni lukis di Kalimantan Selatan menyerah pada keadaan. Justru situasi pandemi  menjadi tantangan tersendiri untuk berkarya  dan terus berkarya. 

photoLukisan karya Tyas Febrian Rachman, judul Lancape of Rice Field - (istimewa)

“Di Kalimantan Selatan sendiri sangat banyak pelukis yang aktif,  tersebar di berbagai daerah kabupaten dan kota . Akan tetapi menggeliatnya produktivitas seniman Kalsel belum terimbangi dengan  apresiasi masyarakat.  Apresiasi yang ditunjukan masyarakat hanya sebatas senang melihat karya lukisan.  Sampai di situ saja, belum melangkah lebih jauh. Namun hal ini juga tidak mematahkan semangat untuk berkarya dan mencari jalan untuk memperkenalkan hasil karyanya di tengah masyarakat dengan berbagai cara,” kata Sutarji. 

Beberapa upaya dilakukan, antara lain ada yang menggelar pameran, ikut serta dalam undangan pameran terbuka. “Upaya lainnya adalah dengan mengikuti  pameran secara virtual yang diselenggarakan PasarLukisan.Com  bertajuk  “Virtual Joint Painting Exhibition in March” ini,” tambahnya.

“Pameran virtual  ini, untuk saat ini menurut saya sangat efektif dan bisa menjadi pilihan bagi para pelukis untuk memperkenalkan hasil karya mereka.  Banyak kelebihan dan keuntungan yang bisa kita dapat dari pameran virtual ini seperti ini, baik dari segi biaya yang sangat terjangkau,  sementara hasil karya  kita dapat dinikmati dalam rentan waktu yang panjang yaitu 1 bulan,  dan akan tersimpan selamanya di  medsos.  Dari kegiatan pameran ini, yang tidak kalah pentingnya adalah apresiasi dari penikmat seni.  Hal ini yang membuat saya sangat tertarik untuk mengikuti pameran virtual ini,” kata Sutarji.

photoLukisan karya Deliana Yap, judul Wlang Jawa - (istimewa)

Ruslan, pelukis dari Kediri, adalah salah satu pelukis yang sejak Desember lalu juga mengikuti pameran virtual. Hari Minggu lalu, rumahnya yang berada di Desa Dawung, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, kedatangan seorang tamu istimewa yaitu Irjen Pol. Martinus Hukom, Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

“Beliau pertama kali melihat lukisan saya tahun 2011. Beliau mengaku saat itu sudah tertarik, dan mengingatnya terus. Dua bulan lalu beliau melihat lukisan saya lagi, yang saya ikutkan pameran virtual ini. Karena di situ juga dicantumkan nomor kontak serta alamat saya, segera saja Pak Martinus  meminta seorang temannya dari Blitar untuk mencari saya. Hari Minggu lalu, akhirnya beliau berkunjung ke gubuk saya di pelosok desa. Itu suatu kehormatan dan anugerah buat saya. Lukisan saya yang sebelumnya saya ikutkan pameran virtual di PasarLukisan.Com akhirnya beliau bawa pulang. Bukan karena lukisan saya itu beliau koleksi, tetapi kunjungan beliau itu yang tidak pernah saya impikan,” kata Ruslan, 52 tahun.

Untuk melihat dan berburu lukisan karya 21 seniman se Indonesia termasuk empat pelukis Sukabumi di edisi Maret 2021, cek website pasarlukisan.com!

Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan Protokol Kesehatan COVID-19 di setiap kegiatan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkini
Food & Travel19 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 8 Langkahnya!

Daun jambu biji juga mengandung senyawa-senyawa aktif seperti flavonoid dan tanin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa orang juga mengonsumsi teh atau ekstrak daun jambu biji untuk mendukung kesehatan secara umum.
Ilustrasi. Cara Membuat Air Rebusan Jambu Biji untuk Menurunkan Gula Darah, Ikuti Langkah-Langkahnya! (Sumber : Instagram/@parboaboa)
Science19 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 19 April 2024, Termasuk Wilayah Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya Jumat 18 April 2024. (Sumber : Freepik/@wirestock)
Nasional19 April 2024, 03:16 WIB

Diduga Merayu Anggota PPLN, Ketua KPU RI Dilaporkan ke DKPP dengan Tuduhan Asusila

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) dan LBH APIK melaporkan Ketua KPU Hayim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP)
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari | Foto : Youtube KPU
Internasional19 April 2024, 02:43 WIB

28 Karyawan Dipecat, Buntut Protes Kontrak Kerja Google dengan Militer Israel

Google memecat sejumlah karyawan setelah diketahui melakukan protes terhadap kondisi tenaga kerja dan kontrak perusahaan dengan militer Israel.
Kantor Google di San Francisco | Foto : Ist
Internasional19 April 2024, 02:02 WIB

Bencana Banjir Melanda Dubai, Ilmuan Peringatkan Hal Ini

Bencana alam berupa banjir melanda Dubai, Uni Emirat Arab, pada hari Selasa (16/4/2024), setelah hujan deras mengguyur negara tersebut.
Bencana Banjir Melanda Dubai | Foto : Capture video youtube HAG Weather
Keuangan19 April 2024, 01:29 WIB

6 Tanda Kamu Lebih Cocok Jadi Pebisnis Ketimbang Karyawan, Ini Buktinya

Sesungguhnya ada beberapa tanda yang menjadi petunjuk orang lebih cocok jadi pebisnis daripada karyawan
Tanda orang lebih cocok jadi pebisnis  | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Inspirasi19 April 2024, 01:19 WIB

5 Tipe Overthinking yang Sering Dialami Banyak Orang, Kamu Termasuk yang Mana?

Overthingking sejatinya dibagi ke dalam beberapa tipe yang mungkin jarang diketahui banyak orang. Mari simak penjelasan berikut
Tipe orang overthingking | Foto : Pexels/Andrea Piacquadio
Sukabumi19 April 2024, 00:53 WIB

Warga Keluhkan Sampah Dekat Terminal Sagaranten Sukabumi, Tidak Ada TPS Meski Iuran

Sejumlah pedagang dan warga mengeluhkan pengolahan sampah di sekitar Terminal Sagaranten Kabupaten Sukabumi
Warga Sagaranten sedang membersihkan sampah yang menumpuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 00:03 WIB

ASN di Sukabumi Balik Tuduh Istrinya yang Lakukan KDRT, Akan Dilaporkan Jika Tak Minta Maaf

ASN di Sukabumi membantah tuduhan KDRT. Ia menyebut informasi yang disampaikan oleh istrinya melalui kuasa hukumnya merupakan kebohongan, tidak sesuai fakta, dan terlalu dilebih-lebihkan.
Huasa hukum BCA, Muhammad Adad Maulana saat menunjukan bukti KDRT yang dilakukan oleh DM kepada BCA | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi18 April 2024, 23:16 WIB

Pelajar dan Forkopimcam Cisolok Bersihkan Pantai Karang Hawu Pasca Libur Lebaran 2024

Usai cuti libur lebaran 2024, Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024).
Forkopincam Cisolok bersama para pelajar SMP Cisolok melakukan aksi bersih-bersih sampah di Pantai Karang Hawu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (18/4/2024) | Foto : Ilyas Supendi