10 Gempa di Sukabumi Paling Merusak Sepanjang Sejarah

Sabtu 14 Maret 2020, 14:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dr Daryono mencatat sedikitnya ada 10 gempa bumi paling berdampak yang terjadi di Sukabumi sepanjang sejarah. Peristiwa yang tercatat sepanjang 1879-2020.

BACA JUGA: Gempa Kalapanunggal Sukabumi, BMKG: Aktivitas Sesar Lokal Terkuat Selama 19 Tahun Terakhir

Catatan rentetan gempa bumi tersebut disampaikan Daryono saat dihadirkan dalam acara live Talkshow Tamu Mang Koko di kantor Redaksi Sukabumiupdate.com, Sabtu (14/3/2020).

Daryono mencatat peristiwa pertana tahun 1879. Gempa kedua terjadi pada 14 Januari 1900. Bahkan gempa yang merusak ratusan rumah tersebut sempat disoroti oleh media Singapura. Disusul 12 tahun kemudian, tepatnya 21 Januari 1912 kembali terjadi gempa yang merusak rumah.

BACA JUGA: Kuat dan Merusak, BMKG Sebut Sesar Klaster Bogor Picu Gempa 5.0 M di Sukabumi

"Selanjutnya gempa 2 November 1969 magnitudo 5,4 mengakibatkan banyak rumah roboh di Sukabumi. Kemudian gempa 10 Februari 1982 Magnitudo 5,5 mengakibatkan banyak rumah rusak dan 17 orang luka-luka di Sukabumi," papar Daryono.

Daryono melanjutkan, selanjutnya ada gempa Magnitudo 5,1 yang cukup menyorot perhatian terjadi pada 12 Juli 2000. BMKG mencatat sedikitnya 1.900 rumah rusak berat dari kawasan Cidahu, Cibadak,Parakansalak,Gegerbitung, Sukaraja, Cikembar, Kududampit, Cicurug, Nagrak, Parungkuda, Sukabumi, Cisaat, Warungkiara, Kalapanunggal, Nyalindung, Cikidang dan Kabandungan.

Kabid Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono (tengah, berkemeja putih) saat bertandang ke kantor Redaksi Sukabumiupdate.com, Sabtu (14/3/2020). | Sumber Foto: Garis Nurbogarullah

"Kemudian 12 Juni 2011 gempa magnitudo 4,9 merusak 136 rumah di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Sukabumi. Setahun berikutnya terjadi dua kali gempa. Pada 4 Juni 2012 gempa magnitudo 6,1 merusak 104 rumah rusak di Kabupaten Sukabumi. Disusul tanggal 8 September 2012 gempa Magnitudo 5,1 merusak 560 rumah rusak di Kabupaten Sukabumi," lanjutnya.

Dan yang terakhir, gempa Magnitudo 5,1 yang meluluhlantakan ratusan rumah dan fasilitas umum di kawasan Kalapanunggal, Kabandungan, Cikidang, Parakansalak, Cidahu, Nagrak dan Warungkiara.

BACA JUGA: Update Dampak Gempa Kalapanunggal Sukabumi, Nagrak dan Warungkiara Terdampak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat 168 rumah rusak berat, 293 rumah rusak sedang dan 548 rumah rusak ringan. Selain rumah, 8 unit bangunan SD, MD, MI, DTA yang juga rusak, serta 11 unit fasilitas umum seperti masjid, musala dan MCK rusak.

Akibat gempa tersebut, 2.994 jiwa dari 1.058 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Alhasil, 325 jiwa dari 96 KK terpaksa mengungsi. Dilaporkan, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut namun 12 orang tercatat mengalami luka ringan.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkini
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 22:11 WIB

Modal Rayuan di Medsos, Playboy asal Sukabumi Ini Kencani 5 Wanita untuk Gasak Motor

Polisi berhasil menangkap seorang Playboy asal Sukabumi yang melakukan penipuan dan penggelapan motor milik korban yang dikencaninya.
Tampang HH pria asal Cisaat Sukabumi pelaku penipuan dan penggelapan sepeda motor korban dengan modus berkencan dan berkenalan via medsos saat diinterogasi petugas. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:11 WIB

Tingkatkan Pelayanan, Perumdam TJM Sukabumi Pasang Jaringan Pipa Baru di Cikembar

Perumdam TJM Sukabumi cabang Cikembar melakukan pemasangan koneksi jaringan baru pada Kamis (28/3/2024) pagi.
Perumdam TJM Sukabumi melakukan uji coba sambungan pipa distribusi baru di Cikembar. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi28 Maret 2024, 21:01 WIB

CSR PT Dwiharta Logistindo, Ini Daftar Lomba Agama di Cisande Cicantayan Sukabumi

Gebyar Ramadhan merupakan salah satu bentuk penyaluran CSR perusahaannya yang berkantor pusat di Jakarta
Pembukaan gebyar Ramadhan di Masjid Jami Al-Ikhlas RT 15/05 Kampung Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Kamis (28/3/2024). | Foto: Istimewa
Sehat28 Maret 2024, 21:00 WIB

Banyak Ditemui Pas Buka Puasa, 9 Makanan Ini Harus Dihindari Penderita Asam Lambung

Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan
Ilustrasi - Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam lambung agar tidak menimbulkan masalah kesehatan (Sumber : Freepik/freepik)