SUKABUMIUPDATE.com - Palang Merah Indonesia (PMI) menyatakan ada penambahan korban yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur pada Senin (21/11/2022), menjadi 56 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 40 anak-anak dan sisanya merupakan orang dewasa. Sebelumnya PMI mencatat ada 20 orang yang meninggal dunia.
"Yang tercatat total korban luka dan meninggal itu jumlahnya ada 120 orang," kata Komandan Korps Sukarela PMI Cianjur Ujang Muhammad di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Korban gempa sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur. Saat ini, pihak PMI Cianjur pun terus melakukan pendataan terkait jumlah rinci korban terdampak gempa tersebut.
Sebelumnya, gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kemudian gempa susulan terjadi sekitar pukul 16.23 WIB.
Akibatnya sejumlah bangunan yang ada di Kabupaten Cianjur mengalami rusak hingga runtuh. Berdasarkan pendataan yang disusun oleh Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, dampak yang diakibatkan gempa tersebut turut merusak beberapa bangunan, seperti 343 unit rumah rusak berat, satu unit pondok pesantren rusak berat, RSUD Cianjur alami rusak sedang.
Kemudian empat unit Gedung pemerintah, tiga unit fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko dan satu unit cafe juga alami kerusakan, serta ada jalanan yang terputus.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa itu juga terasa di wilayah Bandung Raya, Sukabumi, Garut, Jakarta, hingga Tangerang. Namun gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami karena gempa terjadi di daratan.