SUKABUMIUPDATE.com - Kematian ibu dapat terjadi baik saat kondisi hamil, saat melahirkan maupun pasca persalinan atau masa nifas. Oleh sebab itu, hal ini harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat di dunia, termasuk di Sukabumi.
Kematian ibu dapat dicegah dengan tetap menjaga kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya. Ibu juga harus membatasi segala kegiatan yang beresiko pada kehamilannya.
Baca Juga :
Kematian ibu dapat disebabkan oleh Infeksi pada ibu hamil, terlebih lagi infeksi tersebut menular pada bayi yang dikandungnya.
Melansir dari situs resmi Kota Sukabumi, SITUTORMETA (Sistem Informasi Satu Data Statistik Sektoral dan Meta Datanya) yang menyebutkan tentang jumlah kematian ibu bersalin.
Tahukah Anda, Jumlah kematian ibu bersalin di Kota Sukabumi mengalami peningkatan dari tahun 2020 ke tahun 2021!
Pada tahun 2020 angka kematian ibu bersalin berjumlah delapan orang, angka ini kemudian meningkat sebanyak 12 orang dan pada tahun berikutnya yaitu tahun 2021 menjadi 20 orang.
Oleh karena itu, para ibu wajib menjaga aktivitas agar tidak berdampak pada kondisi kesehatan ibu dan bayi.
Ibu hamil yang sehat dan mampu melahirkan dengan selamat akan mencegah jumlah kematian ibu bersalin di Kota Sukabumi.
Infeksi pada Ibu yang dapat menular kepada bayi salah satunya adalah infeksi TORCH.
Mari mengenal Infeksi TORCH agar Ibu dan bayi agar dapat terlindungi dari infeksi menular ini sekaligus mencegah adanya kematian ibu. Mengutip dari Cleveland Clinic berikut informasinya.
Penjelasan Infeksi TORCH pada Ibu Hamil
Kematian ibu dapat terjadi pada ibu yang terinfeksi penyakit tertentu.
Ibu yang terinfeksi TORCH dapat menularkan infeksi kepada bayinya baik selama kehamilan, melahirkan atau setelah bayi lahir.
Istilah TORCH merupakan sekumpulan penyakit menular yang terdiri dari (T)oxoplasmosis, (O)thers/Agen lain, (R)ubella atau Campak Jerman, (C)ytomegalovirus, dan (H)erpes Simplex.
Pengaruh Infeksi TORCH pada Ibu dan Bayi
Infeksi TORCH pada ibu dapat mempengaruhi bayi yang sedang berkembang (janin) atau bayi yang baru lahir.
Ibu juga dapat mengalami komplikasi karena kekebalan bayi yang masih kurang untuk melawan penyakit. Hal ini kemudian menyebabkan bayi yang dikandung tidak berkembang dengan baik.
Tingkat keparahan akibat infeksi tergantung pada jenis infeksi dan waktu terinfeksi. Infeksi di awal kehamilan dapat menyebabkan kondisi yang lebih buruk sehingga memerlukan perawatan medis segera agar tidak sampai pada kondisi kematian.
Baca Juga :
Bagaimana Infeksi TORCH Terjadi pada Bayi?
Infeksi TORCH dapat terjadi pada bayi melalui tiga cara diantaranya yaitu:
1. Plasenta
Plasenta berfungsi untuk membantu bayi Anda mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dialirkan melalui darah.
Selama kehamilan, ibu hamil yang terinfeksi ToRCh akan mengalirkan penyakit tertentu kepada bayi melalui plasenta.
2. Saat Melahirkan
Ibu juga dapat menularkan infeksi TORCH saat melahirkan bayi. Jalan lahir yang dilewati oleh bayi selama persalinan pervaginam dapat menjadi media penularan TORCH.
3. Pasca Persalinan
Ibu juga dapat menularkan infeksi TORCH kepada bayi saat menyusui. Air Susu Ibu (ASI) yang dikonsumsi oleh bayi menjadi media penularan saa setelah bayi lahir.
Tanda dan Gejala infeksi TORCH
Infeksi TORCH akan memberikan gejala yang bervariasi sesuai dengan jenis infeksi yang terjadi. Akan tetapi, pada umumnya infeksi TORCH memiliki gejala sebagai berikut:
- Demam, lesu dan kesulitan makan
- Berat badan bayi lahir rendah
- Gangguan pendengaran
- Katarak
- Penyakit kuning
- Bintik kecil berwarna merah atau coklat (purpura)
- Bintik-bintik kebiruan atau keunguan yang disebut "ruam blueberry"
- Hepatosplenomegali (pembesaran hati)
- Mikrosefali (kepala kecil)
Infeksi TORCH Dapat Menyebabkan Keguguran
Infeksi TORCH ini dapat menyebabkan terjadinya komplikasi pada kehamilan. Komplikasi ini berupa kelahiran bayi prematur dan keguguran atau pembatasan pertumbuhan intrauterin.
Infeksi TORCH juga dapat menyebabkan bayi lahir mati yakni hilangnya kehamilan setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu.
Itu dia Infeksi TORCH yang wajib Anda ketahui. Kematian ibu dapat dicegah dengan cara memberi perhatian penuh terhadap kesehatan ibu dan bayi.
Ibu dan bayi yang sehat dan bebas dari infeksi dapat menunjang keberhasilan persalinan sehingga kematian dapat dicegah.
WRITER: NIDA SALMA MARDIYYAH