SUKABUMIUPDATE.com - Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Tanjakan Cisarakan di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Insiden tersebut dialami mobil Suzuki Escudo yang terguling lalu mengenai motor.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda Yanuar Fajar mengatakan, kecelakaan terjadi pada Minggu 9 Oktober 2022 sekitar pukul 16.00 WIB. Menurut Yanuar, Suzuki Escudo bernopol F 1653 AQ yang dikemudikan oleh RA (44 tahun) itu awalnya melaju dari arah Palabuhanratu menuju Cikidang.
Akan tetapi mobil yang ditumpangi warga Bogor Selatan Kota Bogor itu tidak kuat menanjak, sehingga sopir memutuskan untuk putar arah menuju Palabuhanratu.
Petaka pun terjadi, setelah mengarah ke Palabuhanratu dalam posisi berhadapan dengan turunan curam, mobil tersebut oleng ke sebelah kanan jalan, menabrak tebing kemudian terguling ke sebelah kiri jalan dan mengenai motor Honda PCX Nopol F 4758 UBL yang melaju dari arah berlawanan.
Motor tersebut dikendarai ibu rumah tangga berinisial RE (36 tahun) yang membonceng 2 orang anak yaitu D (4 tahun) dan MZ (12 tahun). Mereka merupakan warga Desa Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu.
Fajar menyebut para korban alami luka ringan. Dengan rincian, sopir Suzuki Escudo RA mengalami luka lecet di bibir dan penumpangnya berinisial MH mengalami luka lecet di tangan kanan dan luka sobek di pelipis kiri.
Sedangkan pengendara Motor PCX, RE dan penumpangnya D mengalami luka lecet di pelipis. Kemudian penumpang lainnya MZ alami luka sobek di tangan sebelah kiri. “Korban dibawa ke rumah sakit,” kata Fajar.
Fajar menyebut tanjakan Cisarakan di Perbatasan Kelurahan Palabuhanratu dengan Desa Buniwangi merupakan daerah rawan kecelakaan. “Himbauannya ekstra Hati-hari dan kondisi kendaraan harus prima saat melintasi area tanjakan Cisarakan,” tandasnya.
Apabila dari arah Cikidang menuju Palabuhanratu, kendaraan dihadapkan dengan jalan menurun yang curam. Sedangkan ketika dari arah Palabuhanratu menuju Cikidang, kendaraan dihadapkan dengan tanjakan curam.
Kecuraman jalan yang memiliki panjang lintasan kurang lebih sepanjang 150 sampai 200 meter ini nyaris mencapai 45 derajat. Tanjakan Cisarakan diapit oleh tebing dan jurang.
Bagi pengendara yang baru melewati tanjakan ini akan mendadak berhenti di tengah tanjakan sebab kendaraan tak siap untuk melibas tanjakan. Keadaan ini membuat pengendara lainnya kaget sebab di depannya ada kendaraan yang berhenti mendadak. Hal ini yang menjadi pemicu terjadinya kecelakaan.
“Kebanyakan berhenti, mundur dan berpotensi tabrakan beruntun di belakangnya,” ujar Kepala Desa Buniwangi Aang Heriana.
Aang berharap agar tanjakan cisarakan aman dilewati pengguna jalan. Ia berharap pemerintah bisa memasang guardrail di sepanjang ruas jalan tersebut. Selain itu, jalannya diperbaiki dan dilebarkan.