Waspada Pig Butchering Scam, Penipuan Kripto Lewat Aplikasi Kencan

Senin 10 Oktober 2022, 14:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Aplikasi kencan yang mudah digunakan oleh semua orang ternyata bisa dimanfaatkan untuk kejahatan penipuan. Pig butchering scam, adalah salah satu jenis penipuan yang diibaratkan menggemukan korban dahulu kemudian memotongnya setelah hasilnya banyak.

Berikut kami telah melansir dari Tempo.co yang telah dikutip dari The Business of Business, istilah pig butchering scam awalnya berasal dari bahasa Ciina, shzhpán, karena skema penipuan ini berasal dari sana. 

Penipu yang mayoritas laki-laki ini awalnya akan membangun hubungan romantis selama berbulan-bulan atau berminggu-minggu dengan korban melalui platform kencan online, seperti Tinder, Grindr, dan Bumble.

Pelaku kemudian menghujani korban dengan pesan cinta dan kasih sayang untuk ‘menggemukkan mereka’ secara emosional, yang mirip dengan menggemukkan babi sebelum membujuk para korban untuk berinvestasi di perusahaan crypto palsu, yang secara metaforis akan membantai korban.

Baca Juga :

Dilansir dari ProPublica, penipuan jenis ini tidak hanya terorganisir, tetapi juga sistematis. Berikut beberapa cara penipu biasanya melancarkan aksinya:

1. Membuat identitas palsu

Seorang penipu biasa mengawalinya dengan membuat pesona online palsu, yang biasanya disertai dengan foto yang menarik dan gaya hidup yang glamor.

2. Mencari korban

Setelah mereka membangun citra yang palsu, penipu mulai mengirim pesan ke orang-orang di aplikasi kencan atau jejaring sosial. Selain itu, mereka mungkin menggunakan WhatsApp atau layanan pesan yang lain yang akan berpura-pura menghubungi nomor yang salah.

3. Mendapatkan kepercayaan

Langkah selanjutnya adalah memulai percakapan dengan calon korban untuk mendapatkan kepercayaan mereka. Para penipu akan mengarang detail tentang kehidupan mereka sendiri yang membuat mereka tampak mirip dengan calon korbannya. Dengan cara ini, penipu akan dengan mudah membujuk korbannya karena kesamaan latar belakang.

4. Beralih ke investasi

Tak lama setelah itu, penipu akan beralih ke diskusi tentang investasi. Mereka akan mencoba meyakinkan target mereka untuk membuka akun di broker online mereka. Tanpa sepengetahuan korbannya, broker tersebut palsu dan uang yang mereka setorkan akan langsung masuk ke rekening penipu.

5. Meyakinkan korbannya

Para penipu seringkali menghilangkan keraguan korbannya dengan membiarkan target untuk menarik uang sekali atau dua kali agar mendapatkan kepercayaan korbannya.

6. Memanipulasi untuk berinvestasi

Saat mendapatkan kepercayaan korbannya, penipu kemudian akan mengeksploitasi kerentanan emosional dan finansial korbannya untuk memanipulasi mereka agar menyetor lebih banyak dana dengan iming-iming investasi tersebut bebas resiko.

7. ‘Memotong’ korban

Setelah target mencapai batas dan enggan menyetor lebih banyak dana, para penipu akan menghentikan semua percakapan dan menghilang begitu saja dari korbannya.

Baca Juga :

SUMBER: TEMPO.CO/MUHAMMAD SYAIFULLOH

Writer : Ikbal Juliansyah

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava