HUT TNI ke-77: Yuk Ketahui Sejarah Terbentuknya Tentara Nasional Indonesia

Rabu 05 Oktober 2022, 09:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tahukah kamu jika setiap tanggal 5 Oktober diperingati sebagai hari ulangtahun Tentara Nasional Indonesia? Pada 5 Oktober 2022 ini merupakan HUT TNI ke-77 dengan tema “TNI adalah Kita”.

Namun selain hari jadi Tentara Nasipnal ini, apakah kamu juga sudah mengetahui sejarah terbentuknya TNI dimasa lalu? Jika kamu adalah salah satu orang yang belum mengetahuinya, yuk simak penjelasannya dibawah ini.

photoSejarah terbentuknya TNI - (Istimewa)</span

Merangkum dari laman Kemdikbud, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terbentuk dalam upaya memperjuangkan bangsa Indonesia dan mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda.

Baca Juga :

Belanda sendiri sangat berambisi untuk menjajah kembali Indonesia melalui kekerasan senjata.

Pada mulanya organisasi cikal bakal TNI bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR), namun pada tanggal 5 Oktober 1945 diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Tapi, untuk memperbaiki susunan yang sesuai dengan dasar militer Internasional, TKR diubah juga menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Kemudian, dalam perkembangan selanjutnya, usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakannya, tentara kebangsaan terus berjalan sambil bertempur dan terus berjuang untuk menegakkan kedaulatan serta kemerdekaan Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Pada masa kritis selama Perang kemerdekaan pada tahun 1945 - 1949, TNI berhasil hadir sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, dan tentara nasional.

Menjadi kekuatan yang baru lahir, TNI terus menata diri. Namun, pada waktu bersamaan pula TNI kembali dihadapkan dengan tantangan dalam dan luar negeri.

Tantangan dari dalam negeri, disebabkan adanya pergolakan bersenjata di beberapa daerah, pemberontakan PKI di Madiun serta Darul Islam (DI) di Jawa Barat yang dapat mengancam integritas nasional. 

Sedangkan, tantangan dari luar negeri yaitu TNI dua kali menghadapi Agresi Militer Belanda yang memiliki organisasi dan persenjataan yang lebih modern.

Dalam menghadapi agresi Belanda, bangsa Indonesia melaksanakan Perang Rakyat Semesta dimana segenap kekuatan TNI serta masyarakat, dan berbagai sumber daya nasional terus dikerahkan untuk menghadapi agresi tersebut. 

Dengan demikian, integritas dan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia telah dapat dipertahankan oleh kekuatan TNI bersama rakyat.

Sesuai dengan keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), di akhir tahun 1949 dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). 

Bersamaan dengan hal tersebut, dibentuk pula Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan TNI dan KNIL dengan TNI sebagai intinya. 

Pada bulan Agustus 1950, RIS dibubarkan dan Indonesia kembali pada bentuk Negara kesatuan. APRIS juga berganti nama menjadi Angkatan Perang RI (APRI).

Sistem demokrasi parlementer yang dianut pemerintah pada periode 1950 - 1959, sangat mempengaruhi kehidupan TNI

Campur tangan dari politisi yang terlalu jauh dalam masalah intern TNI, mendorong terjadinya Peristiwa 17 Oktober 1952, yang mengakibatkan adanya keretakan di lingkungan TNI Angkatan Darat. 

Periode yang juga disebut sebagai Periode Demokrasi Liberal ini diwarnai dengan berbagai pemberontakan dalam negeri. 

Pada tahun 1950, sebagian bekas anggota KNIL melancarkan pemberontakan di Bandung (pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil/APRA), di Makassar Pemberontakan Andi Azis, dan di Maluku pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS). 

Sementara itu, DI TII Jawa Barat melebarkan pengaruhnya ke Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Aceh. 

Pada tahun 1958, Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta (PRRI/Permesta) juga melakukan pemberontakan di sebagian besar Sumatera dan Sulawesi Utara yang membahayakan integritas nasional. 

Semua pemberontakan tersebut dapat diberantas oleh TNI bersama kekuatan komponen bangsa lainnya.

Upaya untuk menyatukan organisasi Angkatan Perang dan Kepolisian Negara menjadi organisasi Angkatan Bersenjata Republika Indonesia (ABRI) pada tahun 1962 adalah bagian yang sangat penting dalam sejarah TNI pada dekade tahun 60-an. 

Menyatunya kekuatan Angkatan Bersenjata di bawah satu komando, diharapkan dapat mencapai efektifitas serta efisiensi dalam melaksanakan perannya.

Peristiwa selanjutnya, adalah  upaya PKI yang semakin gencar dan memuncak melalui kudeta terhadap pemerintah yang sah oleh G30SPKI, mengakibatkan bangsa Indonesia saat itu dalam situasi yang sangat kritis. 

photo(Ilustrasi) Peristiwa G30SPKI - (Istimewa)</span

Dalam kondisi tersebut TNI berhasil mengatasi situasi kritis dan menggagalkan kudeta serta menumpas kekuatan pendukungnya bersama dengan kekuatan-kekuatan masyarakat bahkan seluruh rakyat Indonesia.

Sekarang ini, tugas pokok Tentara Nasional Indonesia yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Selain itu TNI juga untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari berbagai ancaman yang akan mengganggu keutuhan bangsa dan negara.

Nah, itulah sejarah singkat pembentukan dan perjuangan TNI. Semoga bisa menambah pengetahuan kamu mengenai sejarah Indonesia ya. Selamat Hari Tentara Nasional! Semoga TNI selalu berjaya di darat, laut, serta udara!

Baca Juga :

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)