SUKABUMIUPDATE.com - Musim penghujan bisa terjadi kapan saja, meskipun sudah diprediksi oleh BMKG terang, namun jika menurut Allah SWT harus hujan maka akan terjadilah hujan.
Seperti cuaca yang tidak menentu di sejumlah daerah di Indonesia yang beberapa kali dilanda hujan deras hingga disertai angin kencang dan petir.
Sebagai umat muslim yang taat, kita diajarkan tidak hanya menyediakan payung sebelum hujan saja, namun bagaimana menyikapi hujan tersebut dengan cara berdoa.
Berikut ini kami telah melansir dari Jatim.suara.com (portal Suara.com), amalan doa yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW saat menghadapi hujan, baik ketika hujan turun, hujan lebat ataupun ketika hujan reda.
Baca Juga :
1. Doa Ketika Turun Hujan
Doa ini banyak diajarkan di madrasah-madrasah. Doa ini haditsnya sahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari Nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu 'anha mengatakan:
“Allahumma shoyyiban nafi'an”
Artinya: Ya Allah, turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat."
2. Doa Ketika Hujan Lebat
Selain itu, ketika hujan menjadi lebih lebat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam juga berdoa pada Allah SWT. Dalam doanya meminta agar cuaca dikembalikan menjadi cerah.
Berdasarkan Hadist Riwayat Bukhari nomor 1014, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa:
“Allahumma haawalaina wa laa 'alaina. Allahumma 'alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari”
Artinya : Ya Allah, turunkan lah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.
Setelah doa turun hujan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda mengenai doa ketika hujan reda. Berdasarkan hadist riwayat Bukhari nomor 846 dan Muslim nomor 71, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Asbaha min ibaadi mukminumbi wakaafirun faamma man koola 'muthirna bi fadhillahi warohmatih', fadzaalika mukminun bii wa kaafirun bilkaukabi faamma man koola muthirna bidzaui kadza wakadza, fadzalika kaafirun bii mukminun bilkaukabi”
Artinya: Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan 'Muthirna bi fadhillahi wa rohmatih' (kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dia lah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan, yang mengatakan 'Muthirna binnau kadza wa kadza' (kami diberi hujan karena sebab binatang ini dan ini), maka dia lah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.
Baca Juga :
SUMBER: SUARA.COM/JATIM.SUARA.COM
Writer : Ikbal Juliansyah