SUKABUMIUPDATE.com - Mata minus atau rabun jauh merupakan sebuah kondisi dimana seseorang tidak dapat membaca dari jarak jauh, atau bahkan tidak dapat melihat orang lain dengan jelas.
Kondisi mata minus ini memang membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Pasalnya, seseorang yang memiliki mata minus atau disebut juga dengan miopi, memiliki keterbatasan dalam daya akomodasi mata untuk melihat sesuatu.
Pada penderita miopi, cahaya yang datang jatuh di depan retina mata sehingga objek yang letaknya jauh akan terlihat buram.
Penyebab dari kondisi mata minus ini salah satunya adalah gaya hidup yang tidak sehat. Jadi untuk kamu penderita tetap perhatikan pola hidup ya.
Perlu diketahui juga seseorang yang menderita mata minus jika tidak dibarengi dengan perawatan dan pengobatan, maka akan membuat kondisinya bertambah parah.
Dan mungkin semua orang telah mengetahui jika kacamata dapat membantu penderita rabun jauh bisa melihat dengan jelas.
Selain fakta diatas, tidak sedikit pula orang yang menganggap jika mata minus merupakan sebuah penyakit. Lantas apakah hal tersebut benar?
Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak enam fakta mengenai mata minus menurut Optikseis.com.
1. Mata Minus Bukan Suatu Penyakit
Mata minus dalam istilah medis disebut dengan miopi (rabun jauh). Rabun jauh ini merupakan gangguan penglihatan yang paling umum ditemukan.
Perlu diketahui bahwa mata minus bukan merupakan suatu penyakit, melainkan salah satu variasi dari mata normal.
Pada beberapa kasus, seseorang dengan mata minus tetap diperbolehkan mendonorkan matanya selama kornea masih dalam keadaan sehat.
Satu dari empat orang dewasa di dunia mengalami kondisi mata minus dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.
2. Jumlah Minus Bertambah Akibat Kebiasaan Membaca Sambil Berbaring
Gaya hidup tidak sehat yang dilakukan oleh penderita mata minus biasanya adalah membaca dengan kondisi tubuh berbaring.
Apalagi era digital saat ini, benda yang dibaca tidak hanya buku tapi juga gadget. Seseorang seringkali membaca pesan yang diterima melalui handphone dengan cara 'rebahan'. Aktivitas tersebut akan memaksa mata untuk bekerja maksimal melebihi batas normal.
3. Kapan Minus Pada Mata Berhenti Meningkat?
Jumlah minus pada mata seringkali meningkat seiring dengan perilaku atau gaya hidup beresiko.
Namun demikian, mata minus umumnya akan berhenti meningkat ketika seseorang berada pada derajat ringan atau sedang.
Selain itu, kondisi mata minus juga berhenti memburuk sejalan dengan usia. Pada pria yaitu saat berusia 20 tahun sedangkan wanita saat berusia 14-16 tahun.
4. Gejala Mata Minus
Gejala mata minus akan tampak pada kebiasaan seseorang saat beraktivitas yang melibatkan mata. Misalnya saat membaca dan menonton penderita cenderung akan mendekatkan objek (biasanya handphone, televisi, dan buku) serta seringkali mengeluhkan pusing atau sakit kepala.
Aktivitas tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan penderita mata minus untuk melihat objek yang berada jauh dari pandangan.
Gangguan penglihatan ini juga terkadang dapat berdampak pada prestasi anak disekolah karena kesulitan melihat dan memahami penjelasan oleh guru mereka.
5. Mata Minus Dapat Sembuh Oleh Wortel?
Hal yang kita semua tahu adalah wortel merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang selalu dianjurkan pada seseorang yang mengalami gangguan mata, seperti mata minus.
Beta Karoten pada wortel kaya akan vitamin A. Penderita mata minus biasanya dianjurkan untuk mengkonsumsi wortel, baik dikonsumsi mentah, direbus, atau dibuat jus tanpa gula.
Namun demikian, wortel yang dikonsumsi tidak dapat menyembuhkan mata minus seseorang 100 persen.
Anjuran konsumsi wortel hanya dapat membantu untuk mempertahankan serta memperlambat kemungkinan meningkatkan ukuran minus yang diderita.
6. Kapan Operasi Dilaksanakan?
Penderita mata minus dapat langsung kita kenali dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak minus.
Akan tetapi bagi beberapa orang, penggunaan alat bantu tersebut kadang tidak memberikan kenyamanan.
Oleh karena itu, operasi dapat menjadi salah satu opsi yang dipilih untuk mengurangi resiko mata minus.
Operasi untuk mata minus cukup beragam, misalnya seperti PRK (Photorefractive Keratectomy), LASIK (Laser-Assisted in situ Keratomileusis), hingga implan lensa mata buatan. Tujuan dari operasi ini yaitu untuk membuat penderita mata minus mampu melihat lebih jelas tanpa menggunakan alat bantu (lensa kontak atau kacamata).
Apabila kamu bukan merupakan penderita mata minus, hindari aktivitas beresiko yaaa, jangan sampai kamu mengalami mata minus dan menambah pengguna kacamata atau lensa kontak minus!
Namun apabila kamu merupakan penderita mata minus, yuk ubah kebiasaan buruk yang sering dilakukan untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan!
Dan untuk kita semua, mari jaga kesehatan mata kita dengan melakukan pola dan gaya hidup sehat untuk menjadi generasi mata bahagia!
WRITER: NIDA SALMA MARDIYYAH