Jadi Sorotan dalam Tragedi Kanjuruhan, Apa Itu Gas Air Mata?

Senin 03 Oktober 2022, 08:40 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tragedi kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam masih menjadi sorotan. Gas air mata yang ditembakan oleh polisi disebut-sebut sebagai salah satu penyebab  utama ratusan nyawa melayang.

Lantas apa itu gas air mata? Kenapa bisa menyebabkan seseorang kehilangan nyawanya?

photoTragedi Kanjuruhan- (Istimewa)</span

Dilansir oleh Suara.com dari The Conversation, Minggu, 2 Oktober 2022, istilah gas air mata mengacu pada cairan kimia yang digunakan untuk mengontrol atau membubarkan kerumunan.

Baca Juga :

Bahan kimia yang digunakan untuk gas air mata menyebabkan iritasi selaput lendir, kedutan di sekitar mata, batuk, kesulitan bernapas, hingga iritasi pada kulit.

Gas air tidak akan mematikan atau menyebabkan kerusakan permanen ketika dilontarkan pada tingkat rendah ataupun di ruang terbuka.

Tetapi ketika di ruang tertutup, gas air mata bisa mematikan. Bahan dasar gas air mata ini justru bersifat padat, bukan gas.

Tapi ia dapat terdispersi (terurai) sebagai aerosol dalam campuran piroteknik yang meleburkan bahan kimia jadi ledakan atau dalam larutan yang diberikan sebagai semprotan.

Bahan kimia yang yang dipakai dalam gas air mata bernama chlorobenzalmalononitrile atau yang disebut CS.

Bahan ini pertama kali ditemukan oleh Ahli Kimia asal Amerika Serikat, Ben Corson dan Roger Stoughton pada 1928.

CS kemudian dipakai sebagai bahan kimia untuk mengendalikan kerusuhan militer pada 1959.

Bagaimana cara kerja gas air mata?

photo(Ilustrasi) Gas Air Mata - (iStock)</span

Bahan kimia ini bereaksi dengan reseptor saraf sensorik yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada kulit, mata, hingga selaput lendir.

Mereka yang terkena gas air mata biasanya terdampak iritasi. Nah efeknya bisa mencapai 30 menit hingga beberapa jam.

Bisakah gas air mata menimbulkan kerusakan permanen?

Dalam paparan tingkat rendah, gas air mata tidak akan menyebabkan kerusakan permanen. Gas air mata sendiri telah digunakan selama bertahun-tahun oleh militer untuk menguji penggunaan masker gas.

Memang ada beberapa bukti orang yang melaporkan efek jangka panjang dari efek gas air mata, tapi itu karena paparan tinggi, di situasi dalam ruangan, dan jangka waktu lama.

Apakah gas air mata bisa jadi senjata kimia?

International Chemical Weapons Convention Genewa atau Konvensi Senjata Kimia Internasional Jenewa pada 1993 melarang penggunaan gas air mata untuk perang militer.

Namun, sejumlah negara seperti AS telah menyetujui penggunaan gas air mata untuk pengendalian kerusuhan sipil maupun pengendalian massa kalangan non-militer.

Baca Juga :

SOURCE: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 20:58 WIB

Terpeleset dan Jatuh ke Sungai, Warga Cidolog Sukabumi Ditemukan Tewas

Susum (47 tahun) warga Kampung Rancapalet RT 15 RW 05 Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam keadaan tewas usai terpeleset dan jatuh ke Sungai Cidolog, Jumat (22/11/2024).
Warga saat mengevakuasi Susum (47 tahun) yang ditemukan tewas usai terpeselet dan jatuh ke sungai Cidolog, Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:39 WIB

Puji Penampilan Asep Japar-Andreas Di Debat Terakhir: Ojang: Mumpuni Bervisi Jelas

Juru Kampanye Tim Pemenangan Pasangan nomor urut 2, Ojang Apandi, mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran pelaksanaan debat yang diatur oleh KPU Kabupaten Sukabumi dan pihak terkait.
Asep Japar-Andreas: Kolaborasi Nyata untuk Sukabumi Maju dan Berkah! Dengan semangat kerja bersama, mereka hadir membawa komitmen nyata untuk pembangunan yang pro-rakyat. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 20:03 WIB

Ketua KPU Sukabumi: Terima Kasih Polres Bandung

Debat Publik Pilkada Kabupaten Sukabumi antara paslon 01, Iyos Somantri - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas digelar hari ini Jumat (22/11/2024), bertempat di Hotel Sutan Raja, Soreang, Kabupaten Bandung
Kasmin Belle, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi | Foto : Capture video Youtube
Jawa Barat22 November 2024, 19:14 WIB

Muhammad Jaenudin Sosialisasi Perda Perlindungan Anak di Kalaparea Sukabumi

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Muhammad Jaenudin, menggelar sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak.
Anggota DPRD Jabar, Muhammad Jaenudin, sosialisasikan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. di Kalaparea Sukabumi | Foto : Tim Asistensi M. Jaenudin
Bola22 November 2024, 19:00 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Borneo FC: Pangeran Biru Incar 3 Poin!

Persib Bandung vs Borneo FC akan disiarkan secara langsung melalui siaran televisi dan layanan live streaming.
Ilustrasi - Bagi kamu yang ingin menyaksikan pertandingan Liga 1 2023/2024 antara Persib Bandung vs Borneo FC berikut kami sediakan layanan live streamingnya. (Sumber : Instagram/@std.sijalakharupat/Ist)
Sukabumi22 November 2024, 18:44 WIB

Sungai Meluap, Banjir Langganan Terjang Cidolog Sukabumi

Hujan deras dengan intensitas tinggi pada Jumat sore (22/11/2024), memicu aliran Sungai Cidolog meluap, mengakibatkan jalan ruas Cidolog-Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terendam banjir.
Jalan Cidolog-Tegalbulued Sukabumi terendam banjir | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi22 November 2024, 18:30 WIB

Duku Tumbang Dievakuasi, Kondisi Rumah Warga Nagrak Sukabumi Usai Tertimpa Pohon

Reruntuhan pohon duku yang menimpa rumah milik Santibi di Kampung Pasir Huni RT 06 RW 01, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak akhirnya berhasil dievakuasi, Jumat (22/11/2024)
P2BK bersama tim gabungan mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa rumah Santibi di Nagrak Sukabumi, Jumat (22/11/2024) | Sumber foto : P2BK Nagrak
Food & Travel22 November 2024, 18:30 WIB

Berbalut Legenda Dayang Sumbi, Air Terjun Sanghyang Taraje Garut HTM Cuma Rp10 Ribu!

Curug Sanghyang Taraje Garut dikelilingi oleh hutan hijau yang sejuk dan suasana alam yang tenang.
Curug Sanghyang Taraje adalah sebuah air terjun yang terletak di Kampung Kombongan, Desa Pakenjeng, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Foto: IG/smiling.westjava
Life22 November 2024, 18:00 WIB

Amalkan Doa Imam Al-Ghazali Saat Menghadapi Masalah Hidup

Doa dari Imam Al-Ghazali ini dianjurkan diamalkan saat sedang dirundung maslaah kehidupan.
Ilustrasi - Doa ini dibaca saat sedang dirundung masalah kehidupan (Sumber : Pexels.com/@Pavel Danilyuk)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 17:49 WIB

Iyos-Zainul Janji Hilangkan Pungli Tenaga Kerja di Sukabumi

Debat kedua Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi 2024 yang digelar di Hotel Sultan Raja, Bandung, Jumat (22/11/2024), berlangsung meriah. Pendukung dari masing-masing pasangan calon memadati area sekitar hotel
Iyos-Zaenul janji hilangkan pungli tenaga kerja di Kabupaten Sukabumi (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)