Bahaya Land Subsidence, Ancam Kota-kota di Dunia Termasuk Indonesia

Sabtu 01 Oktober 2022, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah penelitian dari Pusat Riset Antariksa di BRIN menyatakan jika land subsidence atau tanah ambles bisa mencapai 11 cm per tahunnya untuk wilayah pantura jawa atau wilayah pesisir pantai utara. 

Dikutip dari Tempo.co, tak hanya itu saja, daerah lainnya pun sama mengalaminya seperti Jakarta dan Semarang. Bahkan dikatakan jika terparah berada di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah. 

Kajian menggunakan data s

Baca Juga :

atelit itu memperkuat hasil riset sebelumnya dari Laboratorium Geodesi ITB. Studi yang ini bahkan menyebut laju atau kecepatan penurunan tanah di Semarang, Pekalongan dan Demak saat sudah ada yang mencapai 20 sentimeter per tahun, atau laju tercepat yang tercatat di dunia.

Apa yang terjadi di pantura ternyata terjadi pula di banyak bagian lain dari daerah pesisir di dunia. Sebuah studi yang dilakukan Cheryl Tay dari Nanyang Technological University, Singapura, dan koleganya, membandingkan kenaikan muka air laut global rata-rata yang 3,7 milimeter per tahun dengan penurunan muka daratan di 48 kota pesisir di dunia sepanjang 2014-2020. 

Ke-48 kota itu dipilih yang memiliki jumlah penduduk terbesar. Adapun daratan ambles diperhitungkan karena eksploitasi air tanah, ekstraksi minyak dan gas, dan sedimen yang memadat karena tekanan bangunan gedung-gedung tinggi--sebuah proses yang disebut land subsidence. 

Hasilnya, di 44 kota di antaranya, land subsidence terjadi lebih cepat daripada rata-rata laju kenaikan muka air laut global. Kota-kota yang ada di Asia Selatan dan Asia Tenggara adalah termasuk yang paling cepat ambles. 

Ini termasuk Tianjin di China, Ho Chi Minh City (Vietnam), Chittagong (Banglades), Yangon (Myanmar), Jakarta (Indonesia) dan Ahmedabad di India. Mereka disebutkan Cheryl Tay dkk ambles lebih dari 2 sentimeter per tahun. Tianjin dan Ho Chi Minh City bahkan lebih dari 4 sentimeter setiap tahun.

Angka median dari tingkat land subsidence untuk setiap kota yang diukur bervariasi mulai dari 1,62 sentimeter per tahun di Ho Chi Minh City, Vietnam, sampai 1,1 milimeter per tahun di Nanjing, Cina. 

Sebagai catatan, tim peneliti mengatakan kalau hasil perhitungan berdasarkan kajian radar satelit tersebut belum disesuaikan lagi dengan faktor-faktor lain yang mungkin membuat angka itu lebih besar atau rendah. 

Misalnya, faktor fenomena di mana daratan yang tertekan oleh lapisan es menjadi naik lagi selama ribuan tahun setelah es itu mencair. Tim juga menyatakan mengukur seluruh area kota hingga batas wilayah terjauhnya dari pantai, yang bisa sampai beberapa kilometer.

Dalam studi kasus di Ho Chi Minh City, Cheryl Tay dan timnya menemukan kalau luas daratan yang akan tenggelam bakal bertambah 20 kilometer persegi, dan bahkan lebih lagi, jika laju land subsidence-nya berlanjut sampai 2030. 

Rio de Janeiro, Brazil, juga bisa menyaksikan tambahan 2 kilometer persegi yang akan tenggelam, mewakili tambahan 16 persen terhadap luasan wilayah yang tenggelam tanpa perlu ambles.

Meski begitu, Manoochehr Shirzaei dari Virginia Tech mengkritisi peta elevasi yang digunakan dalam studi yang, menurutnya, tidak semua dapat diandalkan untuk memperkirakan perluasan banjir.

Dia juga menilai berfokus kepada area daratan di pedalaman kota pesisir bisa 'melebih-lebihkan dampak' dari perhitungan land subsidence. 

Sebuah laporan baru-baru ini dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang mengamati perubahan muka daratan di sepanjang garis pantai global selama seabad ini menemukan kisaran yang lebih sempit. Amblesan terparah dalam studi ini disebutkan 5,2 milimeter per tahun, atau sekitar setengah sentimeter. 

Dalam laporan itu telah dimuat peringatan bahwa jika laju amblesan tak berubah maka akan menjadi faktor pemicu besar dari bencana terkait gelombang laut. "Selama ini land subsidence selalu disepelekan. Hasil studi ini menjadikannya dalam perhatian," kata Shirzaei.

Baca Juga :

SUMBER: TEMPO.CO/NEW SCIENTIST/NATURE

Writer : Ikbal Juliansyah

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)