SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 202 mahasiswa Universitas Nusa Putra Sukabumi mengikuti sidang senat terbuka dalam rangka wisuda program Magister, Sarjana, dan Diploma, tahun akademik 2022/2023 di Auditorium Universitas Nusa Putra pada Rabu, 28 September 2022. Ada dua mahasiswa yang mendapat predikat wisudawan terbaik.
Kedua mahasiswa tersebut adalah Ayu Aulia Rahmani (23 tahun) dari program Sarjana jurusan Manajemen dan Nugraha (33 tahun) dari program Magister jurusan Informatika.
Aulia yang memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.83 atau lulus dengan predikat cumlaude, mengungkapkan caranya belajar selama mengenyam pendidikan sarjana di Universitas Nusa Putra. Aulia mengaku selalu mencatat apa yang dosen sampaikan di setiap mata kuliah. Dia rutin melakukan ini selama belajar.
"Saya selalu mencatat apa yang dosen berikan di setiap mata kuliah dengan catatan yang bisa dibilang masih acak-acakan. Malamnya saya menyalin catatan acak tersebut dalam binder dan menulis garis besar serta poin-poin pentingnya," kata Aulia yang merupakan warga Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (29/9/2022).
Selama di lingkungan kampus, Aulia aktif di himpunan Management Student Association (MSA). Dia merupakan salah satu mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan menjabat sekretaris umum di MSA. "Saya senang kegiatan organisasi karena dari himpunan MSA karakter saya sebagai mahasiswa terbentuk," ujar dia.
Tips Aulia untuk berprestasi di bidang akademik adalah mengikuti aturan dosen di setiap mata kuliah dan rajin tanpa harus cari perhatian agar dilirik dosen. Kemudian, ikhlas mengerjakan setiap tugas dan jangan terlalu berambisi dengan nilai-nilai tinggi. Aulia menyebut IPK kadang tak terlalu berpengaruh di dunia kerja.
"Fresh graduate saat ini sulit mendapatkan kerja karena memang di lapangan perusahaan lebih mengutamakan calon pegawai yang berpengalaman," tuturnya.
Baca Juga :
Berbeda dengan Aulia, saat mengambil program Magister, Nugraha sudah bekerja dibidang IT. Ketertarikannya di bidang IT membantu Nugraha dalam proses belajar. Nugraha mendapat IPK 4.00 dengan nilai sempurna. "Jadi kita lebih banyak mengeksplore sendiri sehingga lebih mudah dalam proses belajar," kata dia.
Nugraha menyebut untuk meraih IPK tinggi harus sesuai passion dan ada niat menguasai bidang ilmu tersebut. Ilmu, lanjut dia, bukan untuk selalu dipelajari, melainkan harus diamalkan. Keseharian Nugraha adalah menjadi freelancer web developer.
"Waktu pertama kuliah jam kerjanya gak begitu banyak, tidak seperti semester 4 saya mulai sibuk dan sempat megambil cuti sehingga lulus tahun ketiga," ucapnya.
Menurut Nugraha, IPK tinggi hanya membantu proses awal screening dalam melamar pekerjaan. "Tapi yang berpengaruh di dunia kerja saat ini khususnya IT adalah skill atau kemampuan. Saya harap IPK jangan dijadikan patokan saat belajar, tapi kuasai skill yang dapat membantu nanti saat kita bekerja," ucap Nugraha yang beralamat di Nagrak, Kabupaten Sukabumi.
(ADVERTORIAL)
REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI