SUKABUMIUPDATE.com - Terjadi insiden penembakan di sebuah sekolah di kota Izhevsk, Rusia pada Senin, 26 September 2022.
Mengutip dari Tempo.co, laporan terbaru menyebut jika insiden itu menewaskan sedikitnya 17 orang, termasuk 11 anak-anak, dan melukai 24 lainnya. Sebelumnya jumlah korban tewas adalah 9 orang, termasuk 5 anak-anak.
Penyerang, seorang pria berusia awal tiga puluhan yang disebut oleh pihak berwenang sebagai Artem Kazantsev, membunuh dua penjaga keamanan dan kemudian menembaki siswa dan guru di Sekolah Nomor 88 di Izhevsk, tempat dia pernah menjadi murid. Dia bunuh diri setelah melakukan aksinya.
Komite Investigasi Rusia, yang menangani kejahatan besar, mengatakan sedang menyelidiki dugaan hubungan pelaku dengan neo-Nazi.
"Saat ini penyelidik sedang melakukan penggeledahan di kediamannya dan mempelajari kepribadian penyerang, pandangannya, dan lingkungan sekitarnya," kata komite itu dalam sebuah pernyataan. "Pemeriksaan sedang dilakukan untuk ketaatannya pada pandangan neo-fasis dan ideologi Nazi."
Penyelidik merilis video yang menunjukkan tubuh pria itu terbaring di ruang kelas dengan perabotan dan kertas yang terbalik berserakan di lantai yang berlumuran darah. Dia berpakaian serba hitam, dengan simbol swastika merah melingkar di t-shirtnya.
Komite Investigasi mengatakan bahwa dari 24 orang yang terluka, semuanya kecuali dua adalah anak-anak. Gubernur regional Alexander Brechalov mengatakan ahli bedah telah melakukan sejumlah operasi.
Dia mengatakan penyerang telah terdaftar di fasilitas perawatan "psiko-neurologis". Penyelidik mengatakan pria itu dipersenjatai dengan dua pistol dan sejumlah besar amunisi.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Vladimir Putin "sangat berduka" atas kematian tersebut. Dia menggambarkan insiden itu sebagai "tindakan teroris oleh seseorang yang tampaknya milik organisasi atau kelompok neo-fasis".
Dia mengatakan dokter, psikolog dan ahli bedah saraf telah dikirim atas perintah Putin ke lokasi penembakan di Izhevsk, sekitar 970 kilometer timur Moskow.
Telah terjadi beberapa penembakan di sekolah Rusia dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2018, seorang siswa berusia 18 tahun membunuh 20 orang, sebagian besar sesama siswa. Ada pula penembakan massal di sebuah perguruan tinggi di Krimea yang diduduki Rusia, yang direbut Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.
Pada Mei 2021, seorang pria bersenjata remaja membunuh tujuh anak dan dua orang dewasa di kota Kazan. Pada September tahun lalu, seorang mahasiswa bersenjatakan senapan berburu menembak mati sedikitnya enam orang di sebuah universitas di kota Ural, Perm.
Pada April 2022, seorang pria menembak mati dua anak dan seorang guru di sebuah taman kanak-kanak di wilayah Ulyanovsk, Rusia tengah sebelum melakukan bunuh diri.
SUMBER: TEMPO.CO | REUTERS (NESA AQILA)