SUKABUMIUPDATE.com - Para Arkeolog dari Jerman dan Kurdistan menemukan sebuah Kota yang diperkirakan adalah kekaisaran Mittani berusia 3.400 tahun di Sungai Tigris.
Penemuan tersebut awalnya muncul karena di perairan Sungai Tigris mengalami bencana kekeringan parah sejak beberapa tahun terakhir ini. Ketinggian air berkurang secara signifikan di waduk Bendungan Mosul dan pada saat itulah permukan muncul.
Melansir dari Arkeonews, kota yang luas dengan istana dan beberapa bangunan besar mungkin adalah Zakhiku kuno, yang merupakan lokasi penting di Kekaisaran Mittani sekitar 1550-1350 SM.
Baca Juga :
Sebuah kota kuno yang berasal dari era Kekaisaran Mittani lebih dari 3.400 tahun yang lalu telah muncul kembali di Sungai Tigris di Provinsi Duhok Wilayah Kurdistan.
Berbicara kepada wartawan pada hari Senin, Bekas Brifkani, Kepala Direktorat Arkeologi Duhok, mengatakan kepada wartawan bahwa kemunculan kembali kota terjadi karena kekeringan yang secara signifikan mempengaruhi ketinggian air di Sungai Tigris.
“Setelah permukaan air terus menurun, sisa-sisa kota muncul kembali, yang meliputi pemukiman besar dengan sejumlah besar bangunan dan barang antik,” ungkap Brifkani, mencatat bahwa mereka sejauh ini telah menemukan hampir 200 lempengan tanah liat bertuliskan teks Cuneiform.
Pada tahap pertama, dana untuk pekerjaan itu diperoleh dalam waktu singkat dari Fritz Thyssen Foundation melalui Universitas Freiburg.
Tim arkeologi Jerman-Kurdi berada di bawah tekanan waktu yang sangat besar karena tidak jelas kapan air di reservoir akan naik lagi, menurut sebuah laporan oleh Idw.
Tim tidak memiliki banyak waktu karena ketinggian air terus meningkat di Tigris. Namun demikian, para peneliti dapat memetakan kota dalam waktu yang sangat singkat.
Sebuah benteng raksasa dengan tembok dan menara, bangunan penyimpanan bertingkat yang monumental, dan kompleks industri ditemukan di samping istana, yang telah direkam selama kampanye singkat pada tahun 2018.
Yang menariknya adalah penemuan adanya lima bejana keramik yang berisi arsip lebih dari 100 tablet berhuruf paku. Mereka berasal dari periode Asyur Tengah.
Selain itu, beberapa lauh tanah liat, yang mungkin berupa huruf masih berada di dalam amplop tanah liatnya.
Para peneliti memiliki banyak harapan jika penemuan ini akan memberikan informasi penting tentang akhir kota periode Mittani dan awal pemerintahan Asyur di wilayah tersebut.
“Mendekati keajaiban bahwa tablet paku yang terbuat dari tanah liat yang tidak dibakar bertahan selama beberapa dekade di bawah air,” kata Prof. Dr. Peter Pfälzner dari Universitas Tübingen.
Para arkeolog juga menemukan cat dinding dalam warna cerah merah dan biru. Arkeolog lain Ivana Puljiz dari Universitas Tübingen menjelaskan pentingnya penemuan ini mengatakan bahwa Kekaisaran Mittani adalah salah satu kerajaan yang paling sedikit diteliti di Timur Dekat Kuno (Ancient Near East).
Informasi tentang keberadaan kerajaan khusus ini sangat sedikit sehingga sejarawan bahkan tidak mengetahui ibukota Kekaisaran Mittani.
Para arkeolog juga menemukan cat dinding dalam warna cerah merah dan biru.
Puljiz menyebutkan bahwa pada milenium kedua SM, mural berwarna-warni adalah fitur utama istana di Timur Dekat Kuno, tetapi mereka tidak pernah menemukan yang terpelihara dengan baik.
Jadi, menemukan lukisan dinding di Kemune tidak kurang dari sebuah “sensasi arkeologi”, sebutnya lebih lanjut.
Para peneliti berharap untuk menemukan lebih banyak tentang Kekaisaran Mittani, yang menguasai bagian dari Suriah dan Mesopotamia utara, berkat temuan ini.
Baca Juga :
SOURCE: ARKEONEWS