SUKABUMIUPDATE.com - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 4 menggelar sosialisasi pelatihan pembuatan laporan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Auditorium Universitas Nusa Putra Sukabumi, Selasa (20/9/2022). Sosialisasi disambut langsung Rektor Universitas Nusa Putra Kurniawan.
Pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi yang sebelumnya difasilitasi melalui Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Simlitabmas), dialihkan ke Basis Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BIMA).
"Ini adalah penggunaan aplikasi BIMA yang diselenggarakan LLDIKTI Wilayah 4. Ada juga beberapa perguruan tinggi dari LLDIKTI Wilayah 1 yang hadir. Total ada 49 perguruan tinggi lewat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) yang mengikuti secara langsung, termasuk Universitas Nusa Putra," kata Kurniawan.
Kurniawan mengatakan dalam pelatihan ini dibahas bagaimana membuat laporan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Harapannya, kata Kurniawan, setiap dosen dari perguruan tinggi yang mendapatkan hibah dapat mempertanggungjawabkan hibah yang diterima.
Panitia pelatihan ini, Wahyudin, mengatakan kegiatan tersebut diharapkan mampu mendorong peneliti atau perguruan tinggi yang mendapatkan hibah penelitian supaya pelaporannya dapat dipertanggungjawabkan.
"Sehingga sekarang dibuatkan semacam pelatihan agar pelaporan dosen bisa sesuai," kata dia. "Panduan atau teknis laporan itu diberikan, nanti mereka akan meng-upload bukti, baik bukti dari penelitiannya maupun bukti dari pertanggungjawabannya," tambah Wahyudin.
Ketua LPPM Universitas Nusa Putra, Paikun, mengatakan Universitas Nusa Putra dipilih menjadi lokasi pelatihan lantaran menjadi penerima hibah terbanyak kedua se-Jawa Barat dan Banten. Paikun menyebut kampusnya bukan hanya tahun ini menyelenggarakan hibah penelitian, namun sudah sejak tahun-tahun sebelumnya.
"Karena ada perubahan sistem dari yang sebelumnya ke aplikasi BIMA, sehingga harus ada sosialisasi seperti apa penggunaan sistem tersebut. Ada beberapa perbedaan dari sistem sebelumnya," ujarnya.
"Ada fitur yang sebelumnya ada, tapi di aplikasi BIMA tidak ada, seperti dalam mengunggah laporan belanja para peneliti, itu dulu ada, sekarang harus dilakukan monet internal dari LPPM lalu dilaporkan ke LLDIKTI. Jadi sekarang dilakukan secara kolektif dan tidak masing-masing," ujar dia.
REPORTER: CRP/GIANNI FATHIN RABBANI
(ADVERTORIAL)