SUKABUMIUPDATE.com - Sebagian orang mungkin akan setuju jika makanan yang mengandung micin atau MSG kerap kali disukai. Tersebut dikarenakan MSG memberikan rasa gurih sehingga membuat orang ketagihan.
Walaupun begitu, tidak sedikit orang merasa khawatir dengan makanan yang mengandung MSG karena dianggap tidak baik untuk tubuh, terutama pada anak-anak. Benarkah?
Melansir dari Suara.com, Dokter Spesialis Anak dan Edukator Kesehatan, dr. Ardi Santoso, Sp. A, M. Kes. mengungkapkan, MSG (Monosodium Glutamat) atau micin merupakan zat garam dari asam glutamat yang terdapat pada makanan.
Dr. Ardi mengatakan, MSG juga memiliki berbagai peran penting dalam tubuh manusia. Beberapa peran penting tersebut di antaranya adalah:
- Membantu pencernaan pada usus
- Mengontrol nafsu makan
- Membantu strategi diet rendah garam
- Membentuk proses pencernaan di mulut
- Menjaga kesehatan mulut
Seperti halnya dengan garam, MSG sendiri juga mengandung natrium. Namun, rupanya kandungan natrium pada MSG jauh lebih rendah dibandingkan dengan garam.
“MSG mengandung 12 persen natrium sedangkan garam dapur 39 persen. Berarti MSG lebih rendah dan aman sehingga membantu menghindari seseorang dari hipertensi,” ucap dr. Ardi dalam Webinar Ajinomoto X Katadata ‘Peran Umami dalam Mewaspadai Asupan Garam Berlebih untuk Hidup Lebih Sehat’.
Menurut dr. Ardi, takaran MSG untuk dikonsumsi sendiri tidak memiliki nilai spesifik. Hanya saja menurutnya, penggunaan MSG sendiri harus secukupnya dan tidak berlebihan.
Hal ini juga didukung oleh Permenkes RI No.033-2012 & Peraturan BPOM No.23-2013 tentang penggunaan MSG yaitu ‘secukupnya’.
Tidak hanya itu, dr. Ardi juga mengungkapkan beberapa mitos mengenai MSG yang disalahartikan masyarakat, di antaranya sebagai berikut.
Mitos: MSG mengganggu fungsi otak.
Fakta: Hal ini karena tidak ada penelitian yang membuktikan MSG menyebabkan kerusakan saraf otak dan membuat kebodohan.
Mitos: MSG menyebabkan asma.
Fakta: MSG tidak memiliki hubungan sama sekali terkait kandungan glutaman dan gejala asma.
Mitos: MSG berisiko penyakit kanker.
Fakta: Berdasarkan informasi tahun 2017 oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia, kanker dengan MSG tidak ada kaitannya.
Mitos: MSG pemicu kelebihan berat badan (obesitas).
Fakta: Mengonsumsi MSG tidak berkaitan dengan kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan terjadi karena gaya hidup, asupan makanan berlebih, usia, dan lain-lain.
SOURCE: SUARA.COM