SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi angkat bicara terkait pembangunan toilet di SMPN 1 Cicurug. Proyek ini menjadi sorotan lantaran memiliki nominal anggaran yang fantastis untuk pembangunan toilet di sekolah yakni Rp 494.722.000.
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Zetta Nusantara Putra mengatakan nilai tersebut sudah dihitung sesuai harga pasar di Kabupaten Sukabumi saat proses perencanaan dengan konsultan.
"Nilainya sepintas cukup fantastis, bahkan ada yang bilang toilet sultan. Padahal toilet itu sudah mendapat penghitungan dengan konsultan perencana. Dihitung harga pasar saat perencaan didapatkanlah nilai ini," katanya kepada sukabumiupdate.com, Rabu (7/9/2022).
Berdasarkan papan proyek yang dipasang di lokasi, dana Rp 494.722.000 tersebut bersumber dari pemerintah pusat lewat Dana Alokasi Khusus Sekolah Menengah Pertama (DAK SMP 2022). Pelaksana proyek adalah CV Adilia dengan waktu pengerjaan 120 hari kalender.
Baca Juga :
Zetta mengatakan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi tak bisa menentukan jumlah anggaran karena berasal dari pemerintah pusat. Nilai Rp 494.722.000, kata Zetta, diperuntukkan untuk lima paket toilet, masing-masing paket lima pintu, sehingga total ada 25 pintu.
"Anggaran itu diperuntukkan membangun lima paket toilet dengan masing-masing paket itu lima pintu, sehingga totalnya ada 25 pintu. Dengan begitu, anggaran per satu paket kurang lebih seratus juta," katanya menjelaskan proyek yang dimulai sejak 19 Agustus 2022 tersebut.
Zetta menyebut pembangunan toilet sebanyak itu sesuai penghitungan rasio standar ideal penggunaan toilet yakni satu toilet digunakan 25 pelajar putri. Sementara pelajar putra sekitar 40 orang per toilet. SMPN 1 Cicurug memiliki 981 murid, laki-laki 398 dan perempuan 583. Jumlah ini berkurang dari saat pihak sekolah mengajukan pembangunan toilet yaitu 1.300-an siswa.
"Sudah lama pengajuannya. Siswa berkurang karena sengaja dikurangi mengingat banyaknya fasilitas yang kurang layak, salah satunya toilet. Kalau melihat data siswa sekarang (981 siswa), sebetulnya 25 pintu juga masih kurang, dilihat dari rasio standar toilet tadi," ujarnya.
Lebih lanjut Zetta juga menyampaikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi tidak bisa mengubah peruntukan pembangunan karena anggaran tersebut berasal dari pemerintah pusat untuk pembangunan toilet. "Kita tidak bisa mengganti, satu-satunya cara menolak. Tapi kalau kita tolak juga sayang karena kita memang butuh," kata dia.