SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa anak terkadang mengalami alergi protein susu sapi meskipun protein jadi salah satu nutrisi penting bagi anak balita untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Karenanya ibu harus selalu memperhatikan gejala apakah anak mengalami alergi protein susu sapi di samping tetap memastikan kalau nutrisi si kecil terpenuhi asupan gizi seimbang.
Mengutip dari Suara.com, gizi seimbang meliputi, zat gizi makro berupa karbohidrat, protein, dan lemak, juga gizi mikro seperti vitamin dan mineral.
"Untuk mencukupi pertumbuhan maksimal ibu harus mencukupi semua nutrisi itu, terutama protein yang mana itu adalah nutrisi esensial untuk menunjang tumbuh kembang si kecil," kata dokter umum dr. Jeffry Kristiawan dikutip dari kanal YouTube Tanyakan Dokter.
Baca Juga :
Ia menambahkan, protein disebut juga sebagai zat pembangun yang menunjang tumbuh kembang anak selama balita. Untuk memenuhi asupan tersebut, kebanyakan ibu mungkin akan memberikan susu formula saat anaknya sudah berusia di atas 1 tahun.
Menurut dokter Jeffry, protein sapi jadi kandungan paling umum yang ada pada susu formula. Meski baik untuk tumbuh kembang, tapi protein susu sapi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan bila anak alami intoleransi laktosa.
"Masalahnya jika anak tidak cocok dengan protein susu sapi," kata dokter Jeffry.
Tak jarang ibu tak sadar kalau anaknya tidak cocok dengan protein susu sapi karena rata-rata gejala memang tidak selalu parah. Namun, bila terus dibiarkan dalam jangka waktu panjang bisa membahayakan tubuh anak juga.
"Kalau dibiarkan berlarut-larut bisa mengganggu pencernaan anak. Jadi sudah kasih makan, sudah kasih susu formula, tumbuh kembang anak jadi tidak optimal," imbuhnya.
Ada beberapa gejala alergi protein susu sapi pada anak yang perlu diketahui orang tua. Seperti muncul kemerahan di kulit, mulai batuk pilek, atau mungkin masalah pencernaan seperti anak sering muntah, diare, atau perutnya kembung.
"Ini yang harus diwaspadai. Sehingga harus ditindak lanjuti lebih dini. Kalau ibu ragu pilihan paling baik tetap konsultasikan ke dokter anak apakah muncul gejala itu memang karena disebabkan protein susu sapi atau yang lainnya," sarannya.
SUMBER: SUARA.COM